Dua Kapal Pukat di Penaah Dibawa Kabur Oknum TNI-AL
Oleh : Charles Sitompul
Jum'at | 27-05-2016 | 20:23 WIB
pukat-yang-disandera-masyarakat.jpg

Dua kapal pukat yang disandera masyarakat Penaah dibawa kabur oknum TNI AL (Foto: dok batamtoday)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kapal Pukat KM.Rezqi Baru dan KM.Sunly yang sebelumnya disandera nelayan di Desa Penaah karena menggunakan jaring pukat trowl di wilayah laut mereka, di-informasikan justru dibawa kabur 5 orang Oknum TNI dari Lanal Dabosingkep.

Kapal yang sebelumnya ditahan warga di dermaga rakyat desa tersebut diambil dan dilarikan 5 oknum TNI-AL dari Lanal Dabok, sekitar pukul 06.00 wib, Jumat (27/5/2016).

Atas pengambilan dua kapal pukat tanpa sepengetahuan masyarakat itu membuat mereka emosi dan sempat melakukan pengejaran. Namun ditengah pengejaran, beberapa Oknum TNI yang membawa Kapal, melepaskan beberapa kali tembakan ke arah air laut, sehingga membuat warga yang sebelumnya berupaya melakukan pengejaran menjadi ketakutan.

Andikan, salah seorang warga Penaah, mengatakan pengejaran yang dilakukan warga terhadap dua kapal pukat yang dibawa oknum TNI-AL itu karena tidak ada penjelasan dari TNI-AL, mau dibawa ke mana kapal pukat tersebut.

"Kami sempat mengejar dengan 6 pompong, tapi saat kami kejar, malah kami diancam dengan tembakan beberapa kali ke arah laut," ujarnya.

Sampai saat ini, masyarakat Penaah mengaku heran dan bingung atas prilaku oknum TNI yang mengarahkan senjata ke warga itu.

Baca: Dua Kapal Pukat Disandra Masyarakat Lingga

Sementara itu, isteri Kepala Desa Penaah, Marwaan, mengatakan sebelum oknum TNI-AL membawa dua kapal pukat yang sebelumnya disandera masyarakat desa itu, 5 anggota TNI-AL yang mengaku dari Dabosingkep sempat mendatangi rumahnya.

Selanjutnya, kelima anggota TNI-AL itu menanyakan rumah Kepala Dusun Azhar. Di sana, anggota TNI-AL dikatakan sempat meminta untuk meminjam dDokumen kapal, yang sebelumnya diamankan warga kepada Kepala Dusun untuk di photo sebagai dokumen.

"Tapi selanjutnya data dokumennya itu tidak dikembalikan, dan pagi Jumat sekitar pukul 06.00 WIB, kapal langsung dibawa dan atas dasar itu masyarakat sempat melakukan pengejaran," ujar warga lainnya.

Atas Kejadiaan itu, sejumlah warga Penaah menjadi bertanya-tanya, apakah pembawaan dua Kapal pukat oleh TNI-AL itu, untuk dilepas atau guna dilakukan proses hukum, hingga saat ini tidak ada penjelasan dari Komandan Lanal Dabosingkep.

Editor: Udin