Sekjen DPP Demokrat Diskusikan Natuna dalam Forum Generasi Juara
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 23-05-2016 | 09:50 WIB
hincapanjaitan23.jpg

Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Hica Panjaitan. (Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang- Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Hica Panjaitan, mengkalaim dirinya sebagai otak intelektual pemenangan Pilkada Gubernur dan wakil Gubernur Kepri dan Pilwako Batam.

Hal itu dikatakan Hinca Panjaitan di depan ratusan pemuda dan mahasiswa Kepri, dalam Forum diskusi Generasi Juara dari Kepri Untuk Indonesia, di Hotel Aston Tanjungpinang, Minggu (22/5/2016).

Selain memaparkan peranan pemuda dalam pembangunan dan demokrasi, Pancasila dan NKRI, Sekretaris Jenderal Paratai Demokrat ini, juga menekanakan pada Pemuda dan Pemudi Kepri, agar menjadikan Natuna sebagai Jantung Indonesia, dan Jangan sampai lautan Indonesia di Laut Cina Selatan, direbut dan dirampas oleh negara Cina.

"Hari ini Kebangkitan Nasional yang oleh anak-anak muda Kepri, kita gunakan untuk berpikir kedepan bagi NKRI, dan dalam Pertemuan ini Kami dan ratusan pemuda telah memutuskan, Natuna adalah jantung Indonesia," ujar Hinca Panjaiatan pada wartawan di Hotel Aston Tanjungpinang.

Dalam Kesempatan itu, sebagai Sekjen DPP Demokrat, Hinca sengaja menggulirkan topik, pentingnya pemerintah dan semua elemen masyarakat, khususnya pemuda, menjaga kedaulatan Indonesia di Laut Natuna yang berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan.

"‎Oktober mendatang, kami akan lanjutkan lagi forum diskusi pemuda di Kepri ini, untuk membicarakan mengenai pertahanan dan Kemanan di Laut cina selatan, agar Indonesia, dunia dan semua anak-anak bangsa ini tergerak dan dapat melihat Natuna, serta menjadikan, Kabupaten Natuna menjadi jantungnya Indenesia," papar Hinca.

Terkaiat sengketa dan permasalahan di Natuna, Hinca mengatakan, Demokrat melakukan perhatian yang sangat serius. Hinca juga menekankan pada anggota DPR-RI dari Partai Demokrat di Komisi I, untuk terus dorong Pemerintah Pusat agar memperhatikan, dan memberikan Perhatiaan serisu pada konflik dan Perbatasan dilauat Natuna serta Selat Malaka.

Editor: Dardani