Djasarmen Dorong Pembangunan Interkoneksi Listrik di Kepri
Oleh : Charles Sitompul
Selasa | 17-05-2016 | 16:21 WIB
djasarmen-listrik.jpg

Anggota Komite II DPD RI, Djasarmen Purba bersama Armunanto, selaku Manager Area PT PLN (Persero) Cabang Tanjungpinang.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Anggota Komite II DPD RI, Djasarmen Purba mendorong pemenuhan kebutuhan listrik di Provinsi Kepri, khsusunya dalam program pembangunan listrik 35 ribu MW secara nasional sebagaimana yang dilaksanakan Pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla.

Un‎tuk mengetahui perkembangan pembangunan proyek listrik itu, senator asal Kepri ini juga menemui dan meminta penjelasan Armunanto, selaku Manager Area PT PLN (Persero) Cabang Tanjungpinang di kantor BUMN itu, Selasa (17/5/2016).

Djasarmen mengatakan, sesuai dengan penjelasan Manager Area PT PLN (Persero) Cabang Tanjungpinang, pembangunan tower interkoneksi listrik Batam-Bintan, khususnya dari Tanjunguban menuju Gardu Induk (GI) Sri Bintan, dan dari Sri Bintan ke Kijang, serta dari Gardu Induk Air Raja ke Kijang hingga saat ini terus digesa Unit Induk Pembangkit ‎(IUP) II Medan.

"Dari 238 tapak tower yang akan dibangun memang sampai saat ini baru 11 unit yang terbangun. Hal ini disebabkan terkendala dalam pembebasan lahan akibat tidak jelasnya pemilik, masyarakat menetapkan harga tinggi dan bahkan tumpang tindih lahan," ujar Armunanto kepada Djasarmen.

Dalam menyelesaian permasalahan lahan, tambah dia, dibantu Kejaksaan Tinggi dan Pemerintah, saat ini telah dilakukan pembebasan pada 50 lahan tapak tower pada pemilik. Rencana pembayaran 11 lahan, sudah dibayar 7 lahan, konsinyasi melalui bantuan Datun Kejati Kepri di PN Tanjungpinang, dengan penitipan uang sebanyak 62 lahan, usulan konsinyasi tambahan lahan lainnya 6 lahan, dan dalam pelaksanaan pengukuran 5 lahan.

"Unit Induk Pembangkit II Medan sebagai pelaksana terus menggesa pembangunan tower dan Gardu Induk, di Sri Bintan dan daerah Kijang, dengan target 2 bulan akan segera dapat selesai," ujar Armunanto.

Selain menggesa proyek interkoneksi, melalui Program Pembangunan Daya Listrik 35.000 MW, Provinsi Kepri, kata Armunanto, juga mendapatkan 100 MW dalam bentuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas.

Hal itu, meliputi pembangunan PLTMG dengan kapasitas 20 MW di Tanjungbalai Karimun, 10 MW di Natuna, 50 MW di Tanjungpinang, 10 MW di Dabosingkep Lingga, serta 10 MW pembangunan PLTMG di Tanjungbatu, Kundur.

Menanggapi hal itu, Djasarmen menyatakan akan menginventarisir dan membawa sejumlah kendala dalam mempercepat proyek pembangkit listrik itu ke rapat umum DPD RI dengan Direktur dan Direktur Bisnis PT PLN (Persero) di Jakarta agar pemenuhan listrik dapat digesa.

Djasarmen juga mengimbau instansi terkait serta masyarakat agar sama-sama dan dapat membantu PT PLN, khususnya dalam penyelesaian lahan sehingga pembangunan interkoneksi Batam-Bintan dapat segera selesai.

"Karena ketersediaan listrik ini merupakan kebutuhan dan kepentingan bersama dan atas dasar itu, kita juga berharap, masyarakat dapat memahami dan memberikan kelonggaran dalam pembebasan lahan, hingga pembangunan interkoneksi Batam-Bintan cepat selesai," pungkasnya.

Editor: Dodo