Tambelan Terisolir

Kepri Dinilai Tak Bisa Urus Transportasi, KTT Minta Bantuan Pemprov Kalbar
Oleh : Habibi
Senin | 16-05-2016 | 16:34 WIB
hearing-tambelan.jpg

Hearing warga Tambelan dengan DPRD Kepri di Dompak. (Foto: Habibi)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kapal Sabuk Nusantara telah tiga bulan berhenti beroperasi karena rusak. Hal itu menyebabkan transportasi beberapa daerah, khususnya Tambelan yang hendak berurusan ke Tanjungpinang terputus.

Karena Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dianggap tidak bisa mengurus transportasi, Kerukunan Keluarga Tambelan (KKT) Tanjungpinang, akan meminta bantuan ke Gubernur Kalimantan Barat untuk menyediakan transportasi laut jelang mudik lebaran.

"Sebelum Ramadhan, kami minta sudah ada kapal yang diberikan pemerintah untuk kembali berlayar dari Ibukota Provinsi Kepri ke Tambelan. Jika tidak, kami akan minta bantuan Gubernur Kalbar untuk memfasilitasi masalah ini ke Menteri Perhubungan R.I" kata Wakil ketua KKT Tanjungpinang, Robby Patria Hidaat, usai mengadakan hearing dengan DPRD Kepri di Dompak, Senin (16/5/2016).

Secara goegrafis, Robby mengatakan Tambelan memiliki kedekatan jarak dengan Provinsi Kalimantan Barat. Serta, akses transportasi laut dari Kalbar ke Tambelan tidak pernah terputus. Ini juga berhubungan dengan masa depan Tambelan yang dimungkinkan untuk bergabung ke Kalimantan Barat.

Robby seperti mengultimatum Pemerintah Provinsi Kepri terkait hal ini. Namun memang, saat melakukan pertemuan dengan mahasiswa, dan masyarakat Tambelan di Tanjungpinang - Batam, bersama anggota DPRD Kepri, Senin (16/5/2015) mendapatkan kesepakatan bahwa DPRD akan menindaklanjuti masalah tersebut dengan mengadakan pertemuan kembali dengan KKT pada Kamis (19/5/20156) dan akan menghadirkan stakeholder terkait, seperti Pelni dan Lantamal IV.

"Kami akan menunggu hasil dari pertemuan di hari Kamis (19/5/2016) itu nanti. Karena, pemerintah memiliki kewajiban menyelesaikan persolan ini. Jika tidak, malulah dengan pejuang Kepri yang telah merumuskan terbentuknya Provinsi Kepri yang berasal dari Tambelan," tuturnya.

Baca juga: Warga Tambelan Merasa Dianaktirikan Soal Transportasi Laut

Editor: Dodo