Ini Langkah DPRD Kepri Atasi Tambelan yang Terisolir
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 16-05-2016 | 16:58 WIB
jumaga_nadeak_baru.jpg

Ketua DPRD Kepri, Jumaga Nadeak.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Ketua DPRD Kepri, Jumaga Nadeak menyatakan akan memanggil Dinas Perhubungan dan PT Pelni sebagai operator kapal perintis menyusul terisolirnya warga Tambelan dengan tidak berlayarnya kapal Pelni dan KM Sabuk Nusantara dalam tiga bulan terakhir ke Tambelan dan Pulau Tujuh.

"Kondisi transportasi laut ini, memang sangat menyulitkan bagi daerah kita yang 96 persen laut. Dan kondisi ini sebenarnya sudah berkali-kali kita sampaikan dengan Pemerintah Provinsi Kepri ke Pemerintah Pusat, khususnya ke Kementerian Perhubungan," kata Jumaga kepada wartawan usai menerima aspirasi mahasiswa dan warga Tambelan di DPRD Kepri, Senin (16/5/2016).

Selain mendesak Pemerintah Provinsi Kepri, pihaknya juga akan memanggil dan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP)‎ dengan Dinas Perhubungan, PT Pelni serta instansi lainnya.

"‎Kami mengangendakan, Kamis pekan depan, akan memanggil dan rapat kerja dengan Dishub Kepri dan PT Pelni terkait dengan transportasi laut ini," ujar Jumaga.

Sebagaimana sering disampaikan ke Pusat, kata Jumaga, pembangunan di Provinsi Kepri yang 96 persen laut, tidak sama dengan pembangunan provinsi lain yang merupakan daratan.

"Di Kepri, kita tidak perlu bangun jalan dari kabupaten satu ke kabupaten lain, karena jalanya sudah diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa, berupa laut yang luas membentang. Hanya kami butuh transportasinya berupa kapal laut, untuk kelancaran arus barang dan orang," kata dia.

Selain itu, DPRD juga akan meminta pada Pemerintah Provinsi Kepri, untuk memastikan, alokasi tiga kapal laut dari Kementerian Perhubungan pada 2017 yang akan dioperasikan ke sejumlah pulau di Kepri.

"Kalau sampai saat ini juga, Dishub dan PT Pelni tidak dapat menyediakan operasional kapal penumpang KM Sabuk Nusantara, DPRD Kepri, akan mendesak Pemerintah Provinsi Kepri, meminta bantuan TN AL, untuk mengoperasikan kapal perang dalam mengangkut barang sembako dan orang ke Tambelan dan sejumlah Pulau di Kepri ini," kata Jumaga.

Sebelumnya, Wakil Ketua Kerukunan Keluarga Tambelan Kota Tanjungpinang, Robby Patria mempertanyakan masalah kapal Pelni yang biasa melayani transportasi Tambelan, Kabupaten Bintan sudah hampir tiga bulan tidak berjalan.

Baca: Warga Tambelan Merasa Dianaktirikan Soal Transportasi Laut

Robby mempertanyakan hal tersebut dikarenakan sebentar lagi akan ada agenda besar mudik Lebaran 2016. Kemudian, ada kegiatan halal bihalal warga Tambelan se-Indonesia yang direncanakan pada 10 Juli 2016.

"Warga Tambelan sangat terisolasi dengan terputusnya jalur transportasi ke Tambelan dari Tanjungpinang. Oleh karena itu kita minta Pemprov Kepri maupun Pemerintah Kabupaten Bintan untuk bertanggungjawab mencarikan jalan keluar terkait masalah transportasi," kata Robby yang juga Ketua KPU Kota Tanjungpinang ini, Kamis (12/5/2016).

Informasi dari Pelni kapal tersebut sedang rusak, namun sampai sekarang kapal tidak selesai diperbaiki. Akibatnya, jalur transportasi ke Tambelan, Kabupaten Natuna dan Kabupaten Anambas menjadi terkendala.

"Pemerintah harus serius mencarikan jalan keluar masalah kapal ini. Karena barang sembako, lalu lintas orang ke Tambelan menjadi sulit," katanya.

Menurut dia, saat ini pasokan sembako dikhawatirkan akan menipis jika pemerintah tak segera menyediakan sarana penghubung kapal laut ke Tambelan. Apalagi menjelang Ramadhan di mana kebutuhan sembako lebih meningkat.

"Kepri yang katanya sudah maju, tetapi masalah transportasi masih bermasalah, naasnya warga kami yang menjadi korban," ujar Robby.

Editor: Dodo