Kepala Rudenim Tak Bisa Bendung Warga Afghanistan
Oleh : Charles Sitompul
Selasa | 26-01-2016 | 16:44 WIB
WN_Afganisten_Melarikan_Diri.jpg
Inilah warga negara Afghanistan yang digiring ke Mapolres Tanjungpinang. (Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM,Tanjungpinang - Sebanyak 47 Orang warga Afghanistan dan Pakistan yang nekat melarikan diri dari Rumah Detendi Imigrasi Pusat (Rudenim) di Tanjungpinang, membuat polisi, kerepotan. 

Ironisnya, pihak Rudenim Pusat di Tanjungpinang mengaku, tidak dapat menahan mereka. Kejemuan mereka itu sudah sampai puncaknya.  

"Mereka sudah jenuh di Rudenim sebagai tempat pengungsian dan sudah 2 tahun lebih menunggu, negara ketiga sebagai tempat penerima mereka. Namun hingga saat ini, tak kunjung dikirimkan," ujar Kepala Rudenim Pusat di Tanjungpinang Surya Pranata. 

Mereka kata Surya, tidak sabar menunggu proses pengiriman yang tengah dilakukan Badan Pengungsi PBB (UNHCR). 

Bahkan, untuk mengantisipasi kemungkinan kejadiaan negatif, pihak Rudenim selama ini, juga sengaja tidak mengunci pintu setiap block ruang pengungsian. 


Persoalan pengungsi ini, kata Surya, bukan hanya permasalahan imigrasi saja, melainkan menjadi masalah bersama. Sampai sekarang belum ada payung hukum mengatur terkait masalah ini. 

"Untuk itu mari kita bersama sama mencari langkah langkah positif tentang pengungsi ini," sebutnya.

Sementara itu, Kapolres Tanjungpinang AKBP Kristian P Siagian yang langsung turun memantau kaburnya puluhan warga negara Afghanistan dan Pakistan dengan pihak Rudenim, sempat meminta agar para warga Afghanistan tersebut kembali ke Rudenim, dan menanyakan langsung status pengiriman mereka ke IOM-UNHCR. 

Tetapi sejumlah pengungsi yang sebagian tidak paham berbahasa Indonesia itu, sempat membandel, hingga akhirnya aparat keamanan dan pihak Rudenim memberikan peringatakan keras. 

"Ini negara kami, dan kami meminta agar jangan membuat kerusuhaan di negara kami," tegas Kapolres. 

Selanjutnya, setelah melakukan pembicaraan yang cukup alot antara Kapolres dan Kepala Rudenim dengan salah seorang perwakilan pengungsi, seluruh pengungsi akhirnya bersedia diangkut ke Mapolres Tanjungpunang menggunakan bus polisi.

Editor: Dardani