Agung Bakal Laporkan Krisis Pangan di Kepri ke Presiden Jokowi
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 09-11-2015 | 12:29 WIB
agung-mulyana-harmoni.jpg
Penjabat Gubernur Kepri, Agung Mulyana.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Penjabat Gubernur Kepri, Agung Mulyana akan melaporkan krisis pangan yang terjadi di Provinsi Segantang Lada ini ke Presiden Joko Widodo dalam Rakor Gubernur pada Kamis (12/11/2015) di Jakarta, mendatang.

"Saya akan menyampaikan langsung pada Presiden, atas krisis pangan dan kurangnya stock sembako menjelang Pilkada, Natal dan Tahun Baru serta Musim Angin Utara di sejumlah pulau di Kepri," kata Agung Mulyana usai Ziarah Nasional memperingati Hari Pahlawan di TMP Pusara Bhakti Tanjungpinang, Senin (9/11/2015). 

Dalam rapat koordinasi dengan Presiden, serta sejumlah menteri yang membahas kondisi dan situasi daerah dalam persiapan Pilkada itu, Agung akan menyampaikan kebutuhan pangan secara riil untuk Kepri.

"Pasti akan saya tanyakan, karena yang kita minta itu juga tidak banyak, dari 1,1 juta ton beras yang mau diimpor untuk kebutuhan di Kepri hanya kita butuhkan 20 ribu ton. Sebagai data pendukung, saya juga akan minta semua evaluasi dan kondisi riil gejolak harga beras di 7 kabupaten/kota Kepri saat ini," ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah warga Tanjungpinang mengaku terkejut atas semakin meroketnya harga beras yang saat ini menyentuh angka Rp10 ribu lebih per kilogramnya. Bahkan, karena tidak tahu mau mengadu ke mana, salah seorang warga, Apeng (45), melampiaskan keluhan dan unek-uneknya kepada wartwan di Tanjungpinang.

"Mau makan apa lagi warga, cari pekerjaan susah, harga beras dan sembako lainya naik. Tolong beri tahulah ke Pak Gubernur sama Pak Menteri Perdagangan, kalau saat ini masyarakat sangat kesulitan," ujarnya kepada BATAMTODAY.COM di Tanjungpinang, Sabtu (7/11/2015).

Apeng mengaku, dirinya yang baru balik dari pasar membeli kebutuhan rumah tangganya, sangat terkejut mendapati harga beras merk Rusa, yang sebelumnya dibeli Rp198 ribu per karung ukuran 25 kilogram, saat ini naik menjadi Rp258 ribu.

"Naiknya hampir Rp60 ribu per karung, atau Rp2.400 per kilogramnya. Kalau begini mau makan apa lagi warga Tanjungpinang," ujar Apeng sedih

Editor: Dodo