Harga Beras Melambung, Disperindag Tanjungpinang 'Payah Nak Cakap'
Oleh : Habibi
Sabtu | 07-11-2015 | 13:45 WIB
beras_pinang1.....jpg
Seorang pedagang beras menata dagangannya. Harga beras impor di Tanjungpinang melonjak signifikan. (Foto: Habibi/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Warga Tanjungpinang mengeluh tentang kenaikan beras yang memang signifikan. Kenaikan harga itu dari Rp 2000 hingga Rp 3000 per kilogramnya, dan memang membuat masyarakat menjerit.

Kendati demikian, terkait kenaikan beras tersebut, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perindustrian Kota Tanjungpinang, Teguh mengaku "payah nak cakap".

"Karena yang naik itu beras impor, memang naik Rp 2000 sampai Rp 3000 per kilo. Kalau beras Impor ini ada kaitannya dengan Bea Cukai, jadi kita payah nak cakap," ujar Teguh saat dihubungi, Sabtu (7/11/2015).

Kendati demikian, kata Teguh, untuk beras lokal, tidak mengalami kenaikan yang signifikan, hanya Rp 500 per kilonya. Sementara kata dia, masyarakat Tanjungpinang memang cenderung senang mengonsumsi beras impor dari pada beras lokal.

"Beras impor ini kan terbatas, karena ada pembatasan dari bea cukai, sebenarnya jika memang harga aslinya hanya Rp 8 ribu per kilonya. Tapi, mungkin karena ada pembatasan, dan ada cukai juga atau gimana, makanya harganya naik," ujar Teguh.

Untuk beras lokal sendiri, kata Teguh, sat ini kondisi aman dan stabil. Kendati demikian, animo masyarakat yang senang mengkonsumsi beras impor, yang memang sulit dilakukan pengawasan harga.

Untuk jenis-jenis beras domestik/lokal yang bredar di Tanjungpinang adalah Padang Raya, Beras Siam, Mamamia, Kalajengking, Gajah Merah dan Nasi Padang.

"Sementara untuk beras impor ada AAA, Dolphin, Arwana, Ketupat, Lonceng dan masih banyak lagi," terang Teguh. Baca juga: Pak Gubernur dan Pak Mendag, Harga Beras di Tanjungpinang Meroket!

Editor: Dodo