Orangtua Harus Paham Kebutuhan Gizi Anak

Kepri Peringkat 4 Kasus Stunting se-Indonesia
Oleh : Redaksi
Kamis | 28-02-2019 | 09:52 WIB
stunting-4.jpg
Kepala Dinkes Kepri, Tjetjep Yudiana. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Dinas Kesehatan Provinsi Kepri menyebutkan hingga saat ini Kepri masuk ke provinsi keempat tingginya kasus sunting se-Indonesia.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana di Tanjungpinang beberapa waktu lalu. Dikatakan Tjetjep, tingginya angka penderita stunting di Provinsi Kepri ini menjadikan Kepri diurutan keempat kondisi di mana anak balita gagal tumbuh normal atau kerdil.

"Sebanyak 60 ribu anak menderita stunting pada tahun 2018 lalu," ungkap Tjetjep, seperti dikutip situs resmi Pemprov Kepri.

Menurut Tjetjep, pada tahun 2018 lalu kasus stunting di Provinsi Kepri mencapai 24 persen dari 300 ribu kelahiran bayi.

Dijelaskan Tjetjep, Stunting itu kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia 2 tahun, sehingga menyebabkan anak-anak sulit berkembang dan tumbuh.

"Stunting juga akan menyebabkan besar rongga otak dalam perkembangnnya terbatas. Dengan kata lain, organ otak pada manusia penderita stunting tidak tumbuh dengan ukuran yang semestinya," tegas Tjetjep.

Selain itu, risiko penyakit diabetes, stroke, penyakit jantung, serta daya tahan tubuh juga akan melemah. Entah itu pada saat bayi atau dialami ketika penderita stunting beranjak dewasa.

Untuk mencegah maraknya kasus stunting di Kepri, Tjetjep mengimbau para orangtua untuk meningkatkan pemahaman tentang gizi bagi anak. Terutama, bagi para ibu yang wajib memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif minimal hingga bayi berusia 6 bulan.

"Setiap wanita yang mau menikah harus tahu tentang pengetahuan gizi pada saat hamil kelak. Kalau ibunya mengetahui hamil sehat maka bayi juga akan berkembang dengan sehat," ujar Tjetjep.

Editor: Gokli