Dispar Kepri Berharap Peristiwa Surabaya dan Sidoarjo Tak Berimbas pada Kunjungan Wisman
Oleh : Ismail
Selasa | 15-05-2018 | 08:16 WIB
buralimar.jpg
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Buralimar (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pasca teror bom yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo belum lama ini, rupanya berpengaruh pada dunia wisata di Indonesia. Bahkan, sejumlah negara sudah mengeluarkan "travel advice" atau imbauan resmi bagi warga negaranya baik yang tengah berada, maupun hendak berkunjung ke Indonesia.

Kendati demikian, peristiwa tersebut belum begitu berpengaruh terhadap pariwisata di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Buralimar, memastikan, hingga saat ini belum ada pembatalan kunjungan terhadap wisatawan mancanegara (Wisman) ke Kepri, pasca teror bom di Surabaya, Indonesia.

"Saya pastikan, hingga detik ini belum ada pembatalan kunjungan wisman ke Kepri. Bahkan, jadwal kunjungan wisman masih lancar di empat pintu masuk di Kepri," katanya, Senin (14/5/2018).

Meski begitu, Buralimar berharap, imbas peristiwa tersebut tidak menganggu tingkat kunjungan wisman ke Kepri yang saat ini perlahan membaik. Sehingga, negara-negara penyumbang terbesar kunjungan wisman ke Kepri seperti Singapura, Malaysia, China dan negara Eropa tidak mengeluarkan travel warning atau pelarangan warga negaranya mengunjungi Indonesia.

"Kita yakin dan optimis keamanan di Kepri akan selalu aman dan kondusif, sehingga tidak ada kekhawatiran bagi wisman untuk datang ke Kepri," ujarnya.

Selain itu, ia juga berharap, Singapura sebagai negara penyumbang terbesar kunjungan wisman di Kepri tidak mengeluarkan travel warning. Menurutnya, itu hanya imbauan saja agar warganya berhati-hati.

Perlu diketahui, bahwa untuk empat pintu masuk wisman yakni di Batam, Bintan, Tanjungpinang dan Karimun masih lancar. Pihaknya akan senantiasa memantau dan koordinasi dengan dinas terkait di empat pintu masuk tersebut.

"Setakat ini, belum ada satupun pembatalan kunjungan wisman ke Kepri," tukasnya mengakhiri.

Editor: Udin