Mesin Rusak, Perbaikan MV Lintas Kepri Telan Biaya Rp75 Juta
Oleh : Ismail
Rabu | 27-12-2017 | 18:50 WIB
MV-Lintas-Kepri.jpg
Kapal angkutan penumpang MV Lintas Kepri masih tersandar di kawasan laut Kampung Bugis (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kapal angkutan penumpang MV Lintas Kepri masih tersandar di kawasan laut Kampung Bugis. Hingga kini, kapal fery yang dikelola Badan Usaha Pelabuhan (BUP) PT Pelabuhan Kepri itu masih belum bisa beroperasi karena mengalami kerusakan pada salah satu mesin.

Kepala Bidang Pelayaran dan Penerbangan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kepulauan Riau, Tri Musa mengungkapkan, pihaknya sudah menerima laporan atas kerusakan yang dialami kapal fery MV Lintas Kepri tersebut. Ia menyebut, kerusakan itu sudah terjadi sejak satu bulan belakangan.

Dari laporan tersebut dijelaskan, salah satu dari ketiga mesin pada MV Lintas Kepri mengalami kerusakan pada bagian turbo. Terkendalanya mesin tersebut untuk diperbaiki disebabkan, sparepart turbo mesin tersebut biayanya relatif mahal. Selain itu, ketersediaanya pun harus dipesan di luar negeri.

"Jadi, mesin kita itu merek Volvo yang harganya lumayan mahal. Sekitar Rp75 juta dan harus dipesan dahulu," ungkapnya kepada awak media, Rabu (27/12/2017).

Kendati demikian, ditambahkan Tri, kabarnya pihak BUP sudah mengganti kerusakan alat pada mesin tersebut. Diharapkan, dalam waktu dekat kapal itu bisa melayani rute keberangkatan yang semula.

"Kabarnya sudah diganti pada Sabtu atau Minggu kemarin. Hanya saja, setelah menjalani proses perbaikan kapal itu harus diujicobakan. Ya mudah-mudahan tidak bermasalah kembali," terang Tri.

Sebelumnya, Komisaris Utama Badan Usaha Pelabuhan (BUP) PT Pelabuhan Kepri, Huzrin Hood, kepada wartawan mengakui, kapal angkutan penumpang antar pulau tersebut sudah sekitar 1 bulan mengalami kerusakan. Namun, hingga saat ini belum ada tim teknis yang berupaya memperbaiki kerusakan itu.

"Sudah hampir sebulan kapal itu tidak jalan lagi, karena mesin turbonya rusak berat," jelasnya, Jumat (22/12/2017) kemarin.

Kendati demikian, lanjut Huzrin, pihaknya tetap berupaya untuk meminta pihak rekanan BUP untuk memperbaikinya. Agar, kapal tersebut dapat segera beroperasi dan melayani para penumpang antar pulau.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kepri, Jamhur Ismail, sangat menyayangkan PT BUP Pelabuhan Kepri belum bisa mengelola potensi pendapatan melalui armada kapal itu. Menurutnya, jika BUP belum mampu untuk mengelola kapal tersebut, jangan menyanggupkan dirinya untuk mengelola.

"Besok saya minta supaya segera diperbaiki. Masak pas orang mau balik kampung Natalan dan Tahun Baru bersama keluarga, sementara kapal kita rusak. Kasian masyarakat," papar Jamhur.

Ia menambahkan, selama beroperasi kapal MV Lintas Kepri belum memperoleh keuntungan untuk menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Pendapatannya baru sekitar Rp200 juta lebih," ucapnya.

Perlu diketahui, pada 2015 lalu Pemprov Kepri membeli kapal cepat MV Lintas Kepri senilai Rp25,9 miliar. Kapal tersebut memiliki panjang 35,60 meter, lebar 5,60 meter dan berat 129 gross ton (GT).

Editor: Udin