Ekonomi Kepri Masih Lambat, Ini Tanggapan Sekda
Oleh : Ismail
Rabu | 08-11-2017 | 18:50 WIB
TS-Arif-Fadillah11.gif
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepulauan Riau, TS Arif Fadillah (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepulauan Riau, TS Arif Fadillah,  menyambut baik kenaikan pertumbuhan ekonomi Kepri yang pada semester I 2017 sebesar 1,52 persen menjadi 1,82 persen pada triwulan III.

Kendati masih mengalami perlambatan, dirinya menyebut, kenaikan 0,30 persen selama tiga bulan terakhir tersebut tidak terlepas dari adanya kepercayaan investasi yang sudah mulai timbul.

"Alhamdulillah sudah mulai naik. Ini berkat adanya kepercayaan investasi yang sudah mulai timbul," ungkapnya usai menghadiri Paripurna di Kantor DPRD, kawasan Dompak, Rabu (8/11/2017).

Ia mengatakan, saat ini Pemprov Kepri sedang berupaya membuat kebijakan pemerataan pembangunan. Sebagaimana diketahui, Kota Batam saat ini menguasai 71 persen pertumbuhan ekonomi di Kepri. Maka, tak heran jika Batam mengalami pemerosotan di bidang industri, akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, dirinya juga mengakui, terus melakukan koordinasi bersama tim ekonomi yang telah dibentuk guna menyediakan solusi mempercepat arus perekonomian serta pemerataan pembangunan di Provinsi Kepri.

Tak hanya itu, Kepri sudah sangat diuntungkan untuk meningkatkan perekonomian saat ini. Apalagi, menurut Arif, dengan berubahnya struktur pengurus BP Batam saat ini, diharapkan kebijakan yang diambil pun tidak akan merugikan masing-masing pihak.

Karena, salah satu permasalahan yang terjadi di Batam adalah terjadinya tumpang tindih kebijakan. Sedangkan, dampak dari sebuah kebijakan akan berpengaruh besar. "Prinsipnya kita berusaha secara maksimal," singkatnya.

Sebelumnya, hingga triwulan III 2017, pertumbuhan ekonomi Kepri belum menunjukkan perolehan angka yang maksimal. Terhitung, secara komulatif mulai Januari-September 2017 hanya tumbuh sebesar 1,82 persen. Angka tersebut terhitung melambat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2016 lalu yang tumbuh hingga 4,97 persen.

Bahkan, jika dibandingkan dengan semester pertama 2017 yang mengalami keterpurukan pada angka 1,52 persen, ekonomi Kepri hanya tumbuh 0,30 persen selama tiga bulan berikutnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, Panusunan Siregar mengungkapkan, pada triwulan III 2017, Kepri menempati peringkat paling bawah dari seluruh Provinsi se-Indonesia. Hal tersebut tentu saja menujukkan bahwa ekonomi Kepri cenderung melambat bila dibanding 33 Provinsi lainnya se-Indonesia.

"Kalau semester pertama kemarin kita peringkat 33. Kali ini kita menempati peringkat 34 atau yang paling akhir dibandingkan Provinsi lainnya," terangnya usai pers rilis pertumbuhan ekonomi Kepri di Kantor BPS, Jalan Ahmad Yani Tanjungpinang, Senin (6/11/2017) kemarin.

Editor: Udin