Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BKKBN Dinilai Gagal Tingkatkan Ketahanan Keluarga
Oleh : Ardi/Dodo
Kamis | 01-12-2011 | 11:40 WIB

JAKARTA, batamtoday - Anggota Komisi IX DPR RI Herlini Amran menyatakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) gagal meningkatkan program ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

Padahal, untuk menghadapi tantangan ke depan yang semakin berat, kata Herlini, setiap keluarga harus memiliki ketahanan yang kokoh. "BKKBN sebagai lembaga negara seharusnya mendesain kebijakan yang mampu membangun keluarga berkarakter," ujarnya.

Hal itu disampaikan legislator Partai Keadilan Sejahtera dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Senin (28/11/2011) menjawab kekhawatiran pemerintah terhadap problem kependudukan.

"Justru semestinya BKKBN bisa fokus pada upaya meningkatkan kesejahteraan dan peningkatan kapasitas ekonomi keluarga sehingga ketahanan keluarga semakin meningkat. Jangan sampai, Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai 241 juta jiwa hanya menjadi pangsa pasar bagi negara-negara lain. Untuk itu, BKKBN mestinya mampu meningkatkan kapasitas penduduk untuk menjadi keluarga yang lebih berdaya," ujar Herlini.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BKKBN Sugiri Syarief sangat mengkhawatirkan terjadinya peningkatan pertumbuhan penduduk sebanyak 1,49% yang artinya setiap tahun jumlah penduduk Indonesia bertambah 4-5 juta jiwa atau setara dengan jumlah penduduk Singapura. “Dikhawatirkan akan menjadi jadi beban negara sehingga akan mengancam bangsa Indonesia," ujar Syarief 

Terkait dengan kekhawatiran BKKBN ini, menurut Herlini, justru BKKBN harus memikirkan dan membuat strategi dan kerjasama untuk bagaimana masyarakat bisa hidup layak, sehat dan mendapatkan pendidikan yang benar. “Sehingga masyarakat ini menjadi aset negara yang produktif dan mampu memberikan solusi dari segala masalah yang dihadapi oleh bangsa walaupun dengan jumlah yang banyak," tegas Herlini

Hal ini sejalan dengan Undang-Undang No.52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga yang menyatakan bahwa Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga adalah kondisi keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik materil guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan kebahagiaan lahir dan batin. Sedangkan Pembangunan keluarga adalah upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat.

Labih jauh Anggota DPR RI Dapil Kepulauan Riau ini mengatakan bahwa peningkatan jumlah penduduk ini akan mengancam bangsa bila tidak ada keseimbangan antara pertumbuhan penduduk dan kemajuan ekonomi atau kesejahteraan masyarakat.

 "Program-program yang diutamakan mestinya terkait yang dengan ketahanan dan pemberdayaan keluarga perlu terus dioptimalkan, seperti, bina keluarga balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) dan Kelompok Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)," pungkas Herlini.