Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masyarakat Sorot Kinerja Satlantas Polres Lingga Terkait Kecelakaan Dua Pelajar
Oleh : Bayu Yiyadi
Sabtu | 14-10-2017 | 11:02 WIB
patah-tulang-kaki.jpg Honda-Batam
Juanda Puspa, pelajar SMKN 2 Lingga saat dirawat di rumah sakit, karena mengalami patah tulang kaki. (Foto: Bayu Yiyadi)

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Razia yang dilakukan oleh pihak Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Lingga beberapa hari belakangan ini di wilayah ibukota Kabupaten Lingga mendapat sorotan tajam dari masyarakat Daik Lingga.

Sorotan tersebut terkait adanya korban laka lantas yang diduga disebabkan sikap dari salah satu anggota Polantas yang tidak memiliki etika dalam menjalankan tugasnya.

"Kita sangat menyayangkan sekali kepada pihak Polisi. Niatnya bagus, cuman razia yang dilakukan belakangan hari ini membuat masyarakat takut. Takut kenapa, karena mereka seolah seperti pencuri dikejar-kejar," kata tokoh masyarakat Kabupaten Lingga, H Musfar Saleh kepada BATAMTODAY.COM, Sabtu (14/10/2017).

Menurutnya jika Polisi Lalu Lintas Polres Lingga menjalankan tugasnya sesuai etika maka kejadian yang menimpa kepada dua pelajar SMKN 2 Lingga kemarin tidak akan terjadi.

"Sekarang kita lihat, hasil dari razia yang tidak sesuai aturan. Satu pelajar sudah patah kaki. Gimana dia mau sekolah. Kalau mau melaksanakan razia itu ada aturannya. Biarlah masyarakat yang lari itu jangan dikejar, nanti ada masanya mereka ketangkap sama pak Polisi," ungkapnya.

Untuk itu dia menyarankan kepada pihak Polisi agar merubah pola razia ini sesuai aturan yang ada.
Ia juga meminta terkait musibah yang terjadi terhadap dua orang pelajar itu dipertanggungjawabkan oleh pihak kepolisian sampai sembuh.

"Kita minta itu. Kemudian satu lagi kita juga minta agar pos pelayanan seperti pembuatan SIM dan pembayaran pajak ada di Lingga. Karena Lingga ini ibukota dan wajib ada. Ini kantor Samsatnya di Dabo begitu juga buat SIM. Kami masyarakat ibukota berpikir rentang kendali dan tranportasi ke sana itu lebih besar jika hanya untuk mengurus SIM saja," tutup Musfar.

Editor: Gokli