Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Yang Boleh dan Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Asam Urat
Oleh : Dodo/detikHealth
Selasa | 29-11-2011 | 13:49 WIB

BATAM, batamtoday - Asam urat adalah kondisi yang bisa dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsinya sehari-hari. Untuk itu ketahui makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh penderita asam urat.

Asam urat disebabkan oleh endapan kristal urat pada sendi, karena urat ini membantu memecah senyawa menjadi purin. Orang dengan asam urat cenderung menghasilkan asam urat dalam jumlah melebihi normal karena tidak bisa mengekskresi asam urat dengan baik sehingga kadar dalam darahnya meningkat.

Umumnya laki-laki lebih rentan mengembangkan asam urat dibanding dengan perempuan, tapi jika sudah mencapai menopause maka terjadi peningkatan risiko terhadap asam urat.

Serangan asam urat yang dialami oleh seseorang biasanya dipicu oleh berbagai faktor meliputi:

  1. Kelebihan berat badan
  2. Penyakit ginjal.
  3. Penyakit yang bisa meningkatkan produksi asam urat sepertri leukemia atau psoriasis.
  4. Beberapa obat tertentu yang bisa mengurangi ekskresi asam urat seperti diuretik thiazide.

Berbagai hal bisa dilakukan untuk mengurangi risiko serangan asam urat seperti mengurangi berat badan, menghindari alkohol, tidak berlebihan konsumsi teh atau kopi, konsumsi karbohidrat relatif tinggi (roti, nasi dan pasta), moderat dalam protein dan rendah lemak serta mengonsumsi air putih yang cukup.

Satu hal yang penting adalah menghindari makanan yang mengandung kadar purin tinggi karena biasanya mengandung 100-1.000 mg nitrogen purin dalam 100 gram nya, seperti dikutip dari Health24, Selasa (29/11/2011) yaitu: hati, ginjal, roti manis, sarden, ikan teri, telur ikan, ekstrak daging, otak dan jantung.

Sedangkan makanan yang sebaiknya dibatasi biasanya mengandung 9-100 mg nitrogen purin per 100 mg makanan, seperti 1 porsi daging, 90 gram ikan atau unggas, satu porsi sayuran. Dan makanan yang diperbolehkan per hari tergantung dari kondisi pasien seperti asparagus, kacang kering, lentil, jamur, kacang polong dan bayam.

Untuk makanan yang mengandung kadar purin rendah biasanya dapat dikonsumsi sehari-hari dan jumlah purinnya dapat diabaikan, seperti roti putih, sereal, keju, cokelat, telur, buah, makanan penutup yang mengandung gelatin, es krim, susu, mie, minyak zaitun, pasta, puding, beras dan sayuran (kecuali yang sudah disebutkan sebelumnya).