Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Usai Diperiksa Penyidik Polresta Barelang, Manajemen PT ASL Hindari Pewarta
Oleh : Romi Chandra
Jum\'at | 08-09-2017 | 15:14 WIB
Manajemen-ASL1.gif Honda-Batam
Jeni, perwakilan PT ASL Shipyard berusaha menghindari pewarta usai diperiksa Polisi. (Foto: Romi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Penyidik Sat Reskrim Polresta Barelang terus memeriksa beberapa saksi terlait meledaknya kapal tanker Gamkonora milik Pertamina yang sedang perbaikan di galangan kapal PT ASL Shipyard Tanjunguncang pada Kamis (7/9/2017) sekitar pukul 17.00 WIB.

Polisi telah memeriksa manajemen PT ASL dan Pertamina untuk mengurai siapa yang bertanggung jawab dalam peristiwa yang menewaskan 5 pekerja di galangan kapal itu.

Pantauan di Mapolresta Barelang, Jumat (8/9/2017) sekitar pukul 14.00 WIB, seorang perempuan yang diketahui perwakilan dari PT ASL, Jeni, keluar dari ruang penyidik.

Begitu dihampiri pewarta, Jeni tidak mau berkomentar banyak. Termasuk ketika ditanya keberadaan lima korban meninggal dan satu kritis, ia malah mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut.

"Belum tahu gimana kondisinya (korban) sekarang," ungkap Jeni sambil berjalan menghindar dari pewarta.

Apakah ada bantuan yang diberikan untuk para korban, ia juga enggan berkomentar. "Untuk lebih lengkapnya tanyakan ke penyidik saja," pungkasnya sambil naik ke mobil.

Sebelumnya, kapal tanker Gamkonora milik Pertamina yang sedang perbaikan di galangan kapal PT ASL Tanjunguncang, Kamis (7/9/2017) sekitar pukul 17.00 WIB, meledak dan terbakar. Kejadian ini membuat seluruh karyawan berhamburan ke luar perusahaan untuk meyelamatkan diri.

Akibat kuatnya ledakan tersebut, beberapa karyawan terpental dan jatuh beberapa puluh meter dari lokasi ledakan. Tidak itu saja, lima orang karyawan dilaporkan meninggal dunia dan satu lainnya mengalami luka-luka.

Ledakan diduga berasal dari api las saat pekerja memperbaiki ruang mesin kapal. Salah satu karyawan yang ditemui di lokasi, Masri, mengatakan, ada 6 pekerja yang kritis dibawa ke rumah sakit Embung Fatimah.

Editor: Yudha