Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kerap Kritik Kelompok Sayap Kanan Hindu, Jurnalis India Tewas Ditembak
Oleh : Redaksi
Rabu | 06-09-2017 | 15:02 WIB
Jurnalis-India1.gif Honda-Batam
Gauri Lankesh. (dnaindia.com)

BATAMTODAY.COM, Bangalore - Gauri Lankesh, jurnalis senior India yang dikenal tak gentar mengkritik kelompok sayap kanan Hindu, ditembak saat baru saja pulang rumahnya pada Selasa malam waktu setempat.

 

Seperti dilansir The Telegraph, Rabu 6 September 2017, perempuan berusia 55 tahun itu tewas seketika setelah tiga orang tak dikenal menembakinya dari jarak dekat di Kota Bangalore, ibu kota Negara Bagian Karnataka. Dari 7 peluru yang ditembakkan, empat mengenai tubuhnya, salah satunya di dahi.

Tetangga yang mendengar suara tembakan langsung mendatangi rumah Gauri yang tinggal sendirian. Mereka menemukan jasad Gauri berkubang darah di teras depan.

"Biasanya dia bekerja hingga malam hari, tapi hari ini ia pulang lebih cepat dari biasanya," kata salah seorang tetangga kepada The Indian Express. Penembakan ini terjadi pada Selasa malam sekitar pukul 20.00 waktu setempat.

Aparat langsung menutup lokasi kejadian dan mencari pelaku yang disebut tetangga menggunakan sepeda motor. Pejabat kepolisian setempat, R.K. Dutta, mengatakan dirinya sempat bertemu Gauri beberapa waktu lalu.

"Tetapi dia tak mengatakan dirinya mengalami ancaman," ujar Dutta seperti dikutip The Telegraph.

Pembunuhan terhadap Gauri mengundang kemarahan dari berbagai pihak. Asosiasi jurnalis India menyatakan akan menggelar aksi unjuk rasa memprotes serangan terhadap Gauri di ibu kota New Delhi hari ini.

"Pembungkaman terhadap jurnalis merupakan serangan terhadap demokrasi," demikian pernyataan Korps Jurnalis Perempuan India.

Belum diketahui apakah motif pembunuhan terkait dengan kerasnya kritik Gauri terhadap kelompok ekstrimis Hndu.

Namun, Gauri, editor majalah independen "Lankesh Patrike" sempat divonis bersalah atas dakwaan pencemaran nama baik seorang politikus dari partai penguasa Bharatiya Janata pada November lalu. Gauri menyebut vonis atas tulisan yang ia buat pada 2008 itu merupakan putusan politik dan berniat banding.

India menghadapi serangkaian pembunuhan terhadap jurnalis dan ilmuwan yang mengkritik menguatnya ekstrimisme agama di negara tersebut.

Awal tahun ini, penulis Govind Pansare ditembak mati saat sedang berjalan bersama istrinya di dekat rumah mereka di Negara Bagian Maharashtra. Pada 2015, seorang cendekiawan bernama Malleshappa M. Kalburgi ditembak di rumahnya di Bangalore, menyusul ancaman dari kelompok ekstrimis Hindu India.

Sumber: Tempo.co
Editor: Yudha