Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sekda Kepri Gelar Rapat Kerja Selat Karimata dengan 4 Provinsi
Oleh : Charles/Dodo
Rabu | 23-11-2011 | 11:07 WIB
Rapat_Selat_Karimata.JPG Honda-Batam

Rapat Kerja 4 Provinsi dengan Sekda Kepri terkait masalah Selat Karimata

TANJUNGPINANG, batamtoday - Secara nasional, Provinsi Kepulauan Riau memiliki peranan yang sangat strategis di bidang perdagangan. Dengan letak wilayah yang langsung berhadapan dengan negara negara Asia, Kepri menjadi salah satu pintu masuk arus lalulintas wilayah.

Salah satu alur transportasi yang acap kali digunakan adalah Selat Karimata. Di selat inilah, alur pelayaran kapal dari Asia, Timur Tengah, Asia Timur hingga Australia berjalan. Strategisnya Selat Karimata ini mengharuskan empat provinsi yang masuk dalam wilayah Selat Karimata bersinergi menyusun rencana strategis pembangunan di wilayah ini.

Keempat Provinsi yang bersinggungan langsung dengan Selat Karimata ini antara lain adalah Provinsi Bangka Belitung, Provinsi Jambi, Provinsi Kepri dan Kalimantan Barat. Sekretaris Daerah Provinsi Kepri Suhajar Diantoro mengatakan bahwa, rencana strategis pembangunan di wilayah Selat Karimata harus segera disusun.

“Posisi Selat Karimata merupakan simpul check point (pintu masuk) perdagangan dunia. Karena selat ini menghubungkan Asia Tengah, Asean dan Timur Tengah,” kata Suhajar saat menghadiri rapat kerjasama Selat Karimata di Hotel Pelangi, Selasa (22/11/2011).

Dengan adanya empat Provinsi yang bersinggungan langsung dengan Selat Karimata, mutlak diperlukan sinergi bersama. Artinya, seluruh rencana pembangunan harus saling berhubungan dan sinkron.

“Keempat provinsi harus bersatu menyusun dokumen perencanaan. Tidak bisa mengedepankan ego masing-masing wilayah,” paparnya.

Selat Karimata semakin penting mengingat pada tahun 2015 mendatang, rencana penyatuan negara-negara Asean semakin dekat. Dengan bersatunya negara-negara Asean, maka perdagangan lintas wilayah dengan negara-negera Asean semakin tinggi. Dengan kata lain, maka arus perdagangan akan semakin tinggi di wilayah ini.

“Apabila konsep penyelesaian selat karimata ini terlambat, maka kita tidak bisa memanfaatkan keunggulan strategis itu,” ulas Suhajar.

Selat Karimata sendiri adalah selat luas yang menghubungkan Laut Cina Selatan dengan Laut Jawa. Letak selat ini berada antara Pulau Sumatera dan Kalimantan. Adapun lebar selat ini sekitar 150 km apabila diukur dari Kalimantan, Kepri, Jambi hingga Pulau Belitung.