Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rekonstruksi Pembunuhan Anak Kandung

Tak Kuasa Menahan Emosi, Dewi Menangis Saat Rekontruksi
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Selasa | 22-11-2011 | 14:35 WIB
rekonstruksi-prita1.gif Honda-Batam

Dewi saat menjalani adegan rekonstruksi pembunuhan terhadap Prita Isabella di kawasan Baloi Indah. (Foto: Hendra)

BATAM, batamtoday - Dewi Asmarita (24), pelaku penganiayaan hingga membuat anaknya Prita Isabela meninggal dunia, tidak kuasa menahan emosi ketika proses rekontruksi pembunuhan itu dilaksanakan Polsek Lubuk Baja di tempat kejadian perkara (TKP), Baloi Indah, Jalan Gunung Kerinci nomor 47, Selasa (22/11/2011) sekitar pukul 10.00 WIB.

Pelaku sebelumnya tampak kelihatan tegar saat dibawa polisi dari sel tahanan Polsek Lubuk Baja menuju TKP, namun saat hendak masuk ke dalam kamar kos yang pernah dihuninya itu kontan saja emosinya tidak tertahan lagi dan langsung menangis di depan pintu kamar kos. Beruntung sang suami, Nefrizal dapat menenangkan pelaku dan kemudian dapat melakukan proses rekontruksi dengan tenang sampai selesai.

Dalam rekontruksi yang berjalan lebih kurang sekitar satu jam ini, pelaku mengenakan baju tidur warna pink ini tidak bisa menyembunyikan rasa penyesalan atas perbuatan penganiayaan sehingga menewaskan anak semata wayang hasil pernikahan dengan Nefrizal.

Bahkan pada saat memperagakan adegan dimana dia memarahi Prita karena terus menerus muntah dan buang air besar, suara pelaku terdengar gemetaran dengan nada suara pelan.

"Kamu ini bikin repot aja lah nak, ibu lagi masak," ujar Dewi dalam rekontruksi memarahi anaknya Prita dalam rekontruksi tersebut.

Namun pelaku berusaha tegar dan akhirnya dapat menyelesaikan proses  rekontruksi, walaupun akhirnya emosi pelaku pecah saat keluar dari rumah kos dimana banyak tetangga yang menonton acara rekontruksi ini, entah karena malu atau menyesal akan perbuatannya itu pelaku kembali menangis saat akan dibawa kembali ke Polsek Lubuk Baja.