Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hasil Studi, Konsumsi Garam Berlebihan Beresiko Gagal Jantung
Oleh : Redaksi
Selasa | 29-08-2017 | 10:38 WIB
gagal-jantung-88.gif Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Konsumsi garam berlebih ternyata tidak hanya berisiko terhadap tekanan darah tinggi tapi juga gagal jantung.

Temuan ini diungkapkan oleh studi terbaru yang dilakukan tim peneliti Finlandia yang melibatkan lebih dari 4.000 orang dewasa dengan membandingkan kebiasaan makan mereka dengan masalah jantung. Mereka menemukan bahwa orang-orang yang mengkonsumsi garam hingga 110 persen berpotensi mengalami gagal jantung.

Sebelumnya penelitian banyak mengungkap adanya risiko konsumsi garam berlebih terhadap tekanan darah tinggi, kini studi tersebut juga menemukan ada efek buruk terhadap jantung. Penelitian melibatkan 4.630 orang dewasa sehat berusia antara 25 dan 64 untuk jangka waktu rata-rata 12 tahun.

Peneliti utama Profesor Pekka Jousilahti, dari National Institute for Health and Welfare di Helsinki, mengatakan organ tubuh seperti jantung tidak menyukai garam. Asupan garam yang tinggi secara nyata dapat meningkatkan risiko gagal jantung.

"Hubungan antara garam dengan risiko gagal jantung ini tidak ada hubungannya dengan tekanan darah," ujarnya seperti dilansir dari The Telegraph, baru-baru ini.

Sementara, diketahui lebih dari setengah juta orang di Inggris, menderita penyakit tersebut. Sekitar separuh dari angka itu meninggal dalam waktu lima tahun setelah didiagnosis. Hasil dari temuan akan efek garam terhadap gagal jantung tersebut telah dipresentasikan di European Society of Cardiology Congress di Barcelona.

Tim riset membagi peserta menjadi lima kelompok, tergantung pada asupan garam yang mereka konsumsi, dan mengukur kadar urine mereka. Kelompok yang mengkonsumsi garam paling banyak memiliki asupan lebih dari 13,7 gram setiap hari, ini lebih dari dua kali lipat dari rekomendasi yang dianjurkan dunia kesehatan.

Prof Jousilahti mengatakan orang yang mengkonsumsi lebih dari 13,7 gram garam setiap hari memiliki potensi terkena resiko gagal jantung dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang mengkonsumsi kurang dari 6,8 gram. Menurutnya, asupan garam harian yang optimal lebih rendah dari 6,8 gram.

Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan konsumsi garam maksimal 5 gram per hari. Di Inggris, petugas kesehatan menyarankan orang dewasa mengkonsumsi garam tidak lebih dari 6 gram setiap hari.

Graham MacGregor, Profesor Pengobatan Kardiovaskular dari Queen Mary University of London menyampaikan bahwa penelitian tersebut sangat penting bagi masyarakat saat ini. Penelitian tersebut memberikan pesan yang kuat bahwa publik perlu lebih ambisius dalam mengurangi garam dari makanan yang dikonsumsi. Menurutnya, gagal jantung merupakan salah satu penyakit yang tidak asing di kalangan masyarakat lanjut usia.

"Saya lebih baik meninggal dunia karena terkena penyakit kanker, daripada gagal jantung," ujarnya.

Perhitungan statistik menunjukkan bahwa asupan garam rata-rata di Inggris sekarang menjadi 8 gram perharinya yang semula dari 8,8 gram dalam satu dekade terakhir.

Penelitian akan garam dan efeknya terhadap jantung digagas setelah produsen makanan ditetapkan sebagai target untuk mengurangi kandungan garam dalam makanan umum yang mereka produksi.

Professor Sir Nilesh Samani, Direktur Medis di British Heart Foundation, mengatakan setiap orang perlu mengkonsumsi garam dalam makanan, tetapi kebanyakan makanan yang ada saat ini memiliki asupan garam jauh lebih besar daripada jumlah yang dibutuhkan untuk menjadi lebih sehat.

"Temuan ini menemukan relasi bahwa konsumsi garam berlebih tidak hanya berisiko kepada tekanan darah, tapi juga jantung," ujarnya menegaskan.

Beberapa jenis makanan yang mengandung garam tinggi, di antaranya sereal instan, minuman kemasan rasa buah, sayuran atau buah kalengan, bumbu masak instan, produk susu, makanan laut dan mi instan.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Gokli