Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wagub Kepri Harapkan Pembangunan RO Segera Dilaksanakan
Oleh : Charles/Dodo
Senin | 21-11-2011 | 19:01 WIB
Usai_Penandatangan_moU_Dirjen_Cipta_Karya_Kemntrian_PU_serahakan_MoU_ke_Wagub_Kepri.JPG Honda-Batam

Usai Penandatangan MoU Dirjen Cipta Karya Kementrian PU serahakan MoU ke Wagub Kepri

TANJUNGPINANG, batamtoday - Wakil Gubernur Provinsi Kepri HM Soerya Respationo mengatakan, dengan adanya komitmen penandatanganan MoU pelaksanaan pembangunan sistim penyediaan air minum dengan teknologi Revers Osmosis (penyulingan air laut menjadi air tawar/bersih) ini dapat dilaksanakan dan ditindaklanjuti dengan direalisasikan pelaksanaan pembangunannya sesegera mungkin.

"Hendaknya dengan pelaksanaan MoU Ini, pelaksanaan pembangunanya dapat dilaksanakan segera, dan tidak hanya sebatas MoU ini saja," kata Soerya, Senin (21/11/2011). 

Sebagai komitmen, kata Soerya pemerintah dan DPRD Provinsi Kepri telah bersepakat akan menganggarkan kurang lebih Rp9 miliar dari APBD Kepri sebagai dana sharing dalam pelaksanaan pembangunan Instalasi Revers Osmosis di Tanjungpinang tersebut.

Hal itu dilakukan, melihat semakin lama, sumber air baku di Tanjungpianang dan Bintan, semakin berkurang, hingga ketersidiaan air bersih bagi masyarakat di Tanjungpiang dan Bintan terganggu.

Upaya pelaksanaan dengan sesegera mungkin pelaksanaan Mega Proyek Revers Osmosis ini, juga mendapat dukungan dari ketua DPRD Provinsi Kepri Nur Syafriadi. 

"Kebutuhan air bersih bagi masyarakat merupakan hal yang sangat mendesak, dan oleh sebab iru, Suka atau tidak, pelaksanaan pembangunan Revers Osmosis ini akan dita sinkronkan dalam alokasi APBD 2012 mendatang," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Tanjungpinang, Suryatati A Manan, mengaku kembali tertarik dengan pelaksanaan pembangunan Revers Osmosis yang sebelumnya sempat ditolak dan ditentang ini, karena adanya pendanaan yang dilaksanakan secara gotong royong, hingga selain akan menghasilkan ketersediaan dan kebutuhaan air bagi masyarakat Tanjungpinang.

"Kalau yang kemarin kita menyatakan menolak, karena di sektor pendanaan APBD kita tidak mampu menalangi, tetapi dengan adanya alokasi pendanaan dengan sistim sharing, dimana Tanjungpinang akan menyediakan 2.000 meter persegi lahan yang akan diadakan di daerah pantai Rimba Jaya Tanungpinang dan listrik, saya rasa masih dapat ditanggung dan didanai dari APBD 2012 mendatang," kata Suryatati.

Suryatati juga mengakui, kalau sebelumnya, Pemerintah Kota Tanjungpinang juga telah mengalokasikan Rp5 miliar lebih dana APBD 2011 lalu, untuk menyokong pelaksanaan pembangunan Revers Osmosis ini, dan dana tersebut anantinya akan kembali ditambah.

Direktur PDAM Tirta Janggi M. Kholik mengatakan, kalau proyek Revers Osmosis ini dapat dilaksanakan tentunya akan dapat menyuplai kebutuhaan air pada zona satu pendistribusian air PDAM yang meliputi Potong Lembu, Kamboja, Pasar dan IR.Sutami.

"Karena selain saat ini, daerah ini merupakan masyarakat menengah ke atas, dan kemungkinan tidak keberatan dengan tarif yang akan lebih tinggi pada Revers Osmosis dari pada harga tarif air PDAM saat ini," ujarnya.

Kholik juga mengatakan, dengan Revers Osmosis ini, diharapkan akan meningkatkan cakupan pelayanan dari 55.83 persen saat ini pelanggan PDAM menjadi 67 persen, dengan target 40 sambungan baru atau 20,000 jiwa masyarakat kota Tanjungpinang dapat memanfaatkan sumber air baru di Tanjungpinang saat ini.