Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kepala Sering Terbentur Bisa Memicu Kerusakan Otak
Oleh : Redaksi
Jum'at | 28-07-2017 | 14:41 WIB
benturan-kepala1.gif Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Benturan di kepala bisa memicu kerusakan otak atau disebut Chronic Traumatic Encephalopathy (CTE). Seperti dilansir Live Science, kondisi para penderita akan semakin parah jika gejalanya bisa berkembang, misalnya mengalami kesulitan belajar, kehilangan daya ingat, dan depresi.

CTE diderita banyak pemain sepakbola Amerika atau American Football. Musababnya, pada olahraga keras ini memang sering terjadi benturan tubuh, termasuk kepala, meski setiap pemain dilengkapi dengan helm. Dari sebuah penelitian diketahui lebih dari 200 pesepakbola Amerika yang sudah meninggal dunia, termasuk 111 pemain profesional Liga Sepakbola Nasional (NFL), 90 persen di antaranya menderita CTE.

CTE bisa didiagnosis ketika seseorang masih hidup atau sudah meninggal lewat pemeriksaan otak. Penelitian dari tim Pusat CTE Universitas Boston yang dimuat di jurnal JAMA pada 25 Juli 2017, menunjukkan sebanyak 177 dari 202 atau 87 persen otak pemain sepakbola Amerika mengalami CTE. Khusus pada otak pemain NFL, sebanyak 110 dari 111 mengalami CTE atau 99 persen.

Tingkat CTE bervariasi, dari ringan sampai berat. Pada pemain NFL, tingkatnya cukup berat, bahkan 71 persen di antaranya termasuk berat. Untuk mempelajari gejala CTE, para peneliti mewawancarai keluarga atau kerabat para pemain itu.

Faktanya, 96 persen penderita CTE parah dan 89 persen CTE ringan menunjukkan adanya perubahan perilaku atau suasana hati, termasuk sikap impulsif, depresi, apatis, dan kegelisahan. Kemudian, 95 persen penderita CTE parah dan 85 persen CTE ringan menunjukkan perubahan kemampuan berpikir, seperti masalah daya ingat, perhatian, dan kemampuan berbahasa.

Dari hasil wawancara juga diketahui kondisi CTE para pemain sepakbola Amerika itu semakin parah dari waktu ke waktu. Namun para peneliti itu mengakui sulit memastikan kondisi yang parah itu hanya dengan memeriksa otak penderita.

Selain pada pesepakbola Amerika, kasus CTE juga banyak ditemukan pada petinju, yang kepalanya sering menjadi sasaran pukulan lawan. Profesi lain yang juga rentan CTE adalah pemain hoki es, pegulat, dan tentara. Beberapa pesepakbola Amerika tewas karena bunuh diri setelah sebelumnya didiagnosis menderita CTE, seperti Adrian Robinson Jr., Dave Duerson, dan Junior Seau.

Dalam sebuah wawancara dengan ESPN setelah kematian Robinson pada 2015, pengacara keluarga sang pemain, Ben Andreozzi, menyatakan Robinson mengalami perubahan perilaku yang drastis tapi keluarga tak tahu penyebabnya.

Sumber: Tempo.co
Editor: Yudha