Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus DBD di Karimun Semester I 2017 Menurun Drastis
Oleh : CR-16
Sabtu | 15-07-2017 | 11:14 WIB
Kadinkes-01.gif Honda-Batam
Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Rachmadi. (Foto: Wandy)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun menyatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) semester I tahun 2017 menurun secara signifikan dibanding tahun sebelumnya. Tercatat hanya ada 31 kasus dan 1 diantaranya meninggal dunia.

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, pada tahun 2014 ditemukan sebanyak 390 kasus, 8 diantaranya meninggal dunia, untuk tahun 2015 kasus DBD mengalami penurunan, yakni 386 dan 7 diantaranya meninggal dunia. Sementara pada tahun 2016 terjadj kenaikan dengan total 424 dan 6 diantaranya meninggal dunia.

"Untuk tahun 2017 kasus DBD terjadi penurunan yang sangat signifikan, namun kita akan terus melakukan pencegahan agar kasus DBD tidak meningkat," ujar Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Rachmadi, Sabtu (15/7/2017)

Untuk daerah endemis DBD yakni Karimun, Tanjungpinang dan Batam. Sementara untuk Kabupaten Karimun kasus terbanyak di Pulau Karimun, Moro dan Kundur.

"Karimun merupakan daerah endemis DBD, tidak menutup kemungkinan adanya penambahan, karena di sini setiap bulan selalu ada kasus DBD terjadi, untuk itu kita berupaya dalam melakukan pencegahan," ujarnya.

Rachmadi mengatakan, untuk pencegahan kasus DBD, pihaknya telah melibatkan siswa-siswi Sekolah Dasar di 60 sekolah di Kabupaten Karimun, untuk melakukan pengawasan terhadap jentik-jentik pembawa wabah DBD.

"Kita telah bentuk tim pemantau jentik yang terdiri dari siswa/siswi kelas 4 dan 5 SD. Saat ini sudah ada 60 sekolah yang kita bentuk, dan mereka di bawah pengawasan Pembina Unit Kesehatan Sekolah yang sebelumnya telah dilatih," jelasnya.

Dalam melibatkan pelajar tingkat SD untuk melakukan pencegahan dengan memantau jentik-jentik, dinilai sangat efektif. Sebab, selain memantau jentik-jentik di rumah, siswa juga bisa ikut memantau jentik-jentik di lingkungan tempat tinggalnya.

"Ini merupakan edukasi sejak dini yang kita lakukan, agar anak juga terbiasa mencegah adanya jentik-jentik," ungkapnya.

Editor: Gokli