Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Semester Pertama 2017 RSUD Terima 37 Pasien DBD, Satu Orang Meninggal Dunia
Oleh : Yosri Nofriadi
Kamis | 13-07-2017 | 18:02 WIB
RSUD-Embung-Fatimah-728x349.gif Honda-Batam
RSUD Embung Fatimah (Sumber foto: batampos.co.id)

BATAMTODAY.COM, Batam - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam mencatat, 38 pasien yang terserang penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) di semester pertama tahun 2017 ini. Satu pasien anak-anak di antaranya meninggal dunia.

Berdasarkan data perbandingan semester pertama tahun 2016 lalu yang merawat 259 pasien DBD jumlah tersebut memang menurun. Namun risiko terjangkitnya penyakit tersebut masih cukup tinggi hingga akhir tahun nanti.

Humas RSUD Embung Fatimah Batam, Ellin Sumarni, menuturkan bahwa musim penghujan yang masih saja melanda kota Batam saat ini masih memberikan peluang akan tersebarnya penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegpty itu.

"Memang menurun, tapi kita semua harus tetap waspada. Jaga kebersihan lingkungan serta ikuti petunjuk-petunjuk pencegahan penyakit DBD yang ada," ujar Ellin, Rabu (13/7/2017).

Berdasarkan jumlah pasien yang merawat di RSUD sejak Januari hingga Juli 2017 itu, Ellin menuturkan kesadaran masyarakat Batam untuk menjaga kebersihan lingkungan serta mencegah penyebaran penyakit DBD sudah mulai membaik.

"Berbeda dengan tahun sebelum. Semester pertama saja sudah 259 pasien. Tujuh orang di antaranya meninggal dunia. Sekarang memang menurun. Kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan keluarga mulai membaik," ujar Ellin.

Selain karena kesadaran masyarakat, peran dari Dinas Kesehatan Kota Batam dengan membentuk tim juru pemantau jentik nyamuk (Jumanti) ke masing-masing lingkungan juga memberikan dampak yang positif bagi kesehatan lingkungan tempat tinggal masyarakat.

"Peran jumantik juga sangat penting dengan menurunnya penderita DBD ini. Makanya ini harus tetap dipertahankan sehingga penyebaran penyakit ini bisa ditekan," ujar Ellin.

Editor: Udin