Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

MOE Perkenalkan Toolkit Pengembangan Karakter
Oleh : sn
Rabu | 09-11-2011 | 16:14 WIB

SINGAPURA, batamtoday - Kementerian Pendidikan (Ministry of Education-MOE) meluncurkan toolkit untuk membantu sekolah-sekolah menggelar program pengembangan karakter. Para pendidik yakin bahwa saat inilah waktunya menekankan pijakan sistem pendidikan.

Dalam konferensi karakter dan pendidikan kwarganegaraan (Character and Citizenship Education-CCE) kemarin, MOE mengumumkan bahwa toolkit untuk pengajaran kurikulum CCE akan disediakan untuk semua sekolah. Kurikulum akan mencakup kewarganegaraan dan pendidikan moral, pendidikan nasional dan pendidikan seksualitas.

Pengumuman terbaru ini terjadi setelah Menteri Pendidikan Heng Swee Keat --pada seminar rencana kerja MOE pada bulan September, telah mendesak sekolah-sekolah untuk menempatkan nilai-nilai dan pembangunan karakter di jantung pendidikan.

Pada konferensi kemarin, Mr Heng menegaskan bahwa sifat-sifat seperti kepercayaan diri dan kemampuan untuk bekerja dengan orang lain adalah "kualitas dan disposisi yang akan membekali (murid) untuk berhasil dalam kehidupan".

Tapi ketika menerapkan CCE di sekolah, dia menekankan bahwa hal itu harus diintegrasikan dengan konten akademik dan program lain seperti kegiatan ko-kurikuler. "Kita tidak bisa lari dari tanggungjawab pengajaran CCE dalam pendekatan didaktik. Ini harus dilakukan secara mendalam dan diinternalisasi oleh siswa kita. Kita dapat melakukan hal ini dengan menanamkan CCE dalam kegiatan kita dalam cara yang
berarti," kata Mr Heng seperti dilansir Todayonline, Rabu (9/11/2011).

Mengulang bahwa karakter-bangunan adalah proses jangka panjang, Mr Heng mengatakan: "CCE akan menjadi subjek yang paling sulit bagi kita untuk mengajar dengan baik seperti mata pelajaran akademik di mana kita dapat mengatur tes untuk menilai pemahaman dan penerapan konsep, kita tidak dapat menetapkan tes untuk nilai-nilai."

Ini bukan pertama kalinya bahwa MOE fokus pada pengembangan karakter. Pada tahun 1959, sebuah silabus etika diperkenalkan, sementara antara tahun 1992 dan 1994, kewarganegaraan dan pendidikan moral digulirkan. Pada tahun 2007, pendidikan nasional diluncurkan.