Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Kronologis Penculikan Bayi di Perumahan Hang Lekir
Oleh : Irwan Hirzal
Jum'at | 30-06-2017 | 12:17 WIB
penculikan-bayi1.gif Honda-Batam
Riana Uli Tampubolon beserta bayinya yang diculik oleh Inke Intania. (Foto: Irwan)

BATAMTODAY.COM, Batam - Inke Intania alias Ike (25), warga Rusun BP Batam Kabil Blok J No 1 dan 2, Kecamatan Nongsa, nekat menculik bayi Reynard Risaj yang masih berusia 2 minggu yang merupakan anak Riana Uli Tampubolon, warga Perumahan Hang lekir Blok E No 05, Kecamatan Batam Kota.

Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian mengatakan, peristiwa penculikan bayi ini terjadi pada Selasa (27/6/2017) sekitar pukul 11.00 Wib. Di mana saat itu pelaku bertamu ke rumah korban.

Saat itu pelaku datang seorang diri dengan membawa dua kantong plastik makanan KFC dan perlengkapan bayi. Saat bertamu pelaku dan korban sempat berbincang dan menyuruh ibu korban untuk mandi sementara bayi laki-lakinya yang bernama Reynard Risaj berada di ruang tamu bersama pelaku.

"Saat korban mandi, pelaku yang merupakan Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) S1 ini langsung membawa kabur bayi tersebut dengan mengendarai sepeda motor," ujar Kapolda dalam ekspos penculikan bayi ini di Mapolresta Barelang, Jumat (30/6/2017).

Korban pun kaget melihat anaknya sudah dibawa kabur oleh pelaku, ia sempat mencari dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Batam Kota. Polisi langsung mencari keberadaan pelaku dengan mendatangi tempat pelaku belanja perlengkapan bayi di Minimarket Robinson, di mana aparat berhasil mengamankan CCTv.

"Di minimarket tersebut polisi mengidentifikasi pelaku, dua hari berselang, yakni Kamis 29 Juni sekitar pukul 17.00 Wib, pelaku berhasil ditangkap di kediamannya, Jalan Hang Kestury Rusun BP Batam Kabil Blok J No 1 dan 2, Kecamatan Nongsa, berserta bayi yang di culik dengan keadaan selamat," katanya.

Kapolda menyatakan korban dengan pelaku saling kenal memalui media sosial facebook. Dimana korban sempat memposting akan mencari orang tua yang bersedia mengadopsi anaknya, dengan alasan kesulitas ekonomi. Postingan itu membuat pelaku dan korban sempat berkomunikasi melalui whatapp.

"Postingan itu pada saat korban belum melahirkan anaknya. Karena tidak memiliki uang untuk biaya bersalin, ia berniat untuk mencari orang tua yang bersedia mengadopsi anaknya. Namun setelah anaknya lahir, niat mencari orang tua yang bersedia mengadopsi mulai sirna," ujarnya.

Berdasarkan pengakuan Riana, kedatangan pelaku saat itu untuk bersilaturahmi sambil membawa pakaian bayi dan makanan.

"Niat saya memang mau mencari orang tua yang bersedia mengadopsi anak saya, karena biaya bersalin sebesar Rp 2 juta, tapi tidak jadi. Pelaku datang mau bersilaturahmi bukan membicarakan adopsi anak saya," kata Riana di kepada awak media.

Editor: Yudha