Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Triwulan I 2025, KBRI Phnom Penh Tangani 1.301 Kasus WNI Bermasalah di Kamboja
Oleh : Freddy
Jumat | 25-04-2025 | 18:24 WIB
WNI-Kamboja11.jpg Honda-Batam
WNI bermasalah di Kamboja yang ditangani KBRI Phnom Penh, Kamboja. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Phnom Penh - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh dalam tiga bulan pertama di tahun 2025 telah menangani sebanyak 1.301 kasus warga negara Indonesia (WNI) bermasalah di Kamboja.

Angka ini menunjukan kenaikan 174 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024 lalu. Dan kalau di rata-rata, maka KBRI telah menangani sekitar 20-25 kasus baru setiap hari kerja.

Dari total kasus yang ditangani, 1.112 kasus atau 65 persen melibatkan WNI yang terkait dengan penipuan daring atau online scam. Sebagaimana diketahui kegiatan penipuan daring dilakukan oleh WNI dan menargetkan masyarakat Indonesia di tanah air.

Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, jumlah kasus WNI yang terlibat penipuan daring naik 263 persen dari 306 kasus menjadi 1.112 kasus.

Sementara sisanya terkait permasalahan perdata, ketenagakerjaan, dan keimigrasian dari berbagai sektor bisnis dan industri. Sesuai dengan informasi Imigrasi Kamboja, di tahun 2024 terdapat lebih 131 ribu WNI yang menetap dan bekerja secara ilegal du Kamboja

Dubes RI untuk Kerajaan Kamboja, Santo Darmosumarto dalam rilisnya menyebutkan bahwa banyak di antara WNI yang terlibat dalam kegiatan online scam tersebut sudah berada di Kamboja lebih dari 6 bulan

"Nampaknya walaupun sudah ada himbauan pemerintah, dan pemberitaan di media cukup masif dan kasus viral di sosial media ternyata masih banyak WNI yang terbuai dengan tawaran pekerjaan yang menyesatkan yang janjikan gaji tinggi kerjaan mudah fasilitas enak dan persyaratan minim," ujar Dubes dalam siaran pers, Jumat (25/4/2025).

Untuk itu Dubes Santo menekankan kembali pentingnya bagi masyarakat Indonesia untuk lebih hati-hati dan lebih bijak dalam mencari dan menerima tawaran pekerjaan di luar negeri.

"KBRI Phnom Penh akan perkuat koordinasi dengan instansi-instansi terkait di tanah air guna mendorong upaya pencegahan, penanggulangan dan penindakan terutama atas kasus WNI bermasalah di Kamboja. Diperlukan peningkatan edukasi dan literasi digital agar WNI terhindar dari jebakan perekrutan loker ilegal dan kejahatan daring yang merugikan banyak pihak," terangnya/

Di antara kasus-kasus yang ditangani KBRI Phnom Penh, termasuk 28 kasus kematian WNI, angka ini naik 75 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan kepolisian dan rumah sakit di Kamboja, penyebab utama kematian para WNI adalah termasuk penyakit jantung dan stroke (11 kasus/39%), diabetes dan gagal ginjal/liver (5 kasus/18%), kanker, epilepsi, DBD dan gangguan internis lainnya (4 kasus/14%) , HIV,AIDS dan sexually transmitted Diseases (3 kasus/11 %) , kecelakaan termasuk kecelakaan lalu lintas (3 kasus/11%) serta TBC dan penyakit paru-paru (2 kasus/7%).

Editor: Yudha