Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Usai Lebaran, Periksa Kesehatan Ternyata Penting
Oleh : Redaksi
Selasa | 27-06-2017 | 10:19 WIB
periksa-01.gif Honda-Batam
Ilustrasi. (ffn.de)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Sakit setelah Lebaran, bukan hanya terjadi di Indonesia. Ini biasanya terjadi karena lepas kontrol saat merayakan Hari Raya Idul Fitri ini. Nah, agar tak harus dilarikan ke rumah sakit setelah Lebaran, sebaiknya lakukan cek kesehatan setelah Lebaran.

Yang terjadi ketika Lebaran adalah tubuh kaget karena banyaknya asupan gula, kolesterol, dan garam, setelah satu bulan masa puasa. Inilah yang memicu kambuhnya penyakit-penyakit lama yang teredam ketika masa puasa. Demikian jelas Dr. Diah Noviyanti dari Laboratorium Klinik Pathlab Sunter, Jakarta.

Apalagi bila kesibukan merayakan Lebaran itu pun menyebabkan pasien melupakan kewajiban minum obat yang seharusnya diminum untuk mengontrol penyakit yang menyerang tubuhnya.

"Sebenarnya, penyakit yang timbul setelah merayakan hari lebaran atau hari libur besar merupakan gejala umum di seluruh dunia. Di belahan dunia barat kasus serangan jantung biasa meningkat di bulan Desember dan Januari setelah perayaan natal dan tahun baru. Biasanya di hari besar itu orang lebih membuka keran kontrol diri. Ditambah lagi, tingkat depresi biasanya juga meningkat bila musim hari raya atau liburan tiba," jelasnya.

Stres dan depresi memang sering terjadi di hari besar. Pengeluaran uang pun lebih besar dari hari-hari biasa. Stres karena masalah keuangan ini juga berbahaya.

"Tidak punya uang tapi harus tetap belanja. Mereka cemas dan khawatir. Karena itu tak heran jika mereka kemudian makan lebih banyak lagi," kata Gerald Fletcher, MD, ahli penyakit jantung dari the Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, AS.

Lepasnya kontrol diri terhadap pantangan makanan itu ditambah dengan banyak tersedianya makanan berlemak membuat seseorang jadi rentan terkena penyakit metabolik untuk jangka panjang berupa diabetes, tekanan darah tinggi, peningkatan kolesterol, serangan jantung mendadak dan gangguan ginjal.

Buat orang kebanyakan diare juga merupakan ancaman penyakit yang biasa diderita orang saat lebaran. Oleh karena itu, lakukan cek kesehatan setelah Lebaran.

Agar tidak kecolongan, waspadai gejala serangan jantung di hari raya. Tanda-tanda serangan jantung biasanya adalah napas pendek-pendek atau nyeri dada setelah makan enak. Sering dikira, rasa nyeri itu adalah indigestion atau salah cerna.

Ada pula gejala serangan jantung berupa tubuh banjir keringat dan namun bila diraba terasa dingin. Segera pergi ke rumah sakit adalah tindakan bijaksana meskipun itu hari pertama merayakan lebaran.

Melalui cek kesehatan akan diketahui faktor-faktor risiko terkena penyakit serius sehingga bisa dilakukan tindakan pencegahan sejak dini. Seperti, risiko sakit jantung jika ia mengalami kadar kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, kegemukan, kurang olah raga, dan merokok.

Cek kesehatan dilakukan oleh pria di atas 45 tahun dan untuk wanita di atas 55 tahun. Apalagi mereka yang merokok, kelebihan berat badan, tidak berolah raga, dan mengonsumsi makanan kaya lemak jenuh.

Untuk pencegahan aneka penyakit melakukan cek kesehatan lengkap di laboratorium mencakup kencing manis, kolesterol, asam urat, fungsi hati, fungsi ginjal, darah lengkap, urin lengkap, serta pemeriksaan tekanan darah.

Namun sejatinya kini pemeriksaan kesehatan komplit itu bukan hanya kebutuhan warga paruh baya atau orang tua. Sebab kini risiko terkena serangan jantung dan stroke saat ini bergeser dari usia paruh baya ke usia yang lebih muda tanpa memandang jenis kelamin. Apalagi dibarengi dengan pola hidup dan pola makan yang tidak sehat.

Sumber: Intisari Online
Editor: Gokli