Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pertumbuhan Kredit Perbankan di Kepri Melambat
Oleh : Roni Ginting
Kamis | 22-06-2017 | 12:50 WIB
gusti-raizal-yes1.jpg Honda-Batam
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Kepri, Gusti Raizal Eka Putra. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kinerja perbankan secara tahunan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada April 2017 relatif stabil bila dibandingkan bulan sebelumnya.

Dijelaskan Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Kepri, Gusti Raizal Eka Putra, aset perbankan di Provinsi Kepri tercatat sebesar Rp56,33 triliun dengan pangsa 0,81% dari perbankan nasional. Aset tersebut tumbuh sebesar 6,46% (yoy) sedikit meningkat dibandingkan bulan lalu sebesar 6,11% (yoy).

"Bank Umum terlihat masih mendominasi kegiatan perbankan Kepri dengan total aset yang mencapai Rp50,09 triliun atau 88,91% dari total aset perbankan, jauh Iebih besar dibanding aset Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang tercatat sebesar Rp6,24 triliun," ujar Gusti melalui rilis yang diterima BATAMTODAY.COM, Kamis (22/6/2017).

Sedangkan Loan to deposit ratio (LDR) untuk perbankan di Kepri tercatat sebesar 77,93% dan tingkat kredit bermasalah (NPL) masih terjaga pada tingkat yang wajar sebesar 2,68%.

Kredit perbankan di Kepri hingga April 2017 tercatat sebesar Rp37,35 triliun dengan pangsa 0,55% dari perbankan nasional. Kredit tersebut tumbuh 4,64% (yoy), melambat dibanding pertumbuhan bulan sebelumnya yang mencapai 6,00% (yoy).

Secara sektoral penyaluran kredit untuk lapangan usaha masih didominasi sektor utama pendukung pertumbuhan ekonomi Kepri yaitu Industri pengolahan (1 0,07%), Perdagangan, besar dan eceran (17,77%), transportasi, gudang dan komunikasi (10,23%) dan konstruksi (4,38%). Berdasarkan penggunaan/porsi kredit terbesar yaitu kredit konsumsi sebesar Rpl 6,09 triliun (43,1 1%), kemudian kredit modal kerja sebesar Rpl 1,68 triliun (31 sedangkan sisanya kredit investasi sebesar Rp9,5 triliun (25,60%).

"Untuk penyaluran kredit modal kerja terbesar untuk sektor Perdagangan besar dan eceran (45%), industri pengolahan (25%) dan Konstruksi (11 %). Sementara penyaluran kredit investasi terbesar kepada transportasi, pergudangan dan komunikasi (36%), perdagangan besar dan eceran (14%) dan industri pengolahan (13%)," terangnya.

Untuk penyaluran Kredit Perumahan di Kepri per April 2017 tercatat sebesar Rp6, 17 triliun atau tumbuh 4,79% (yoy) melambat dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 7,78% (yoy) sedangkan dari tingkat kredit bermasalah (NPL) kredit perumahan di Kepri sebesar 1,82% masih dalam batas wajar.

Penyaluran Kredit UMKM di Kepri periode April 2017 sebesar Rp9,62 triliun atau tumbuh melambat sebesar 6,81% (yoy) dibandingkan yang bulan lalu tumbuh sebesar 7,37% (yoy). Kredit UMKM memiliki pangsa sebesar 25,75% terhadap total kredit perbankan dan kredit UMKM terbesar diberikan oleh bank umum sebesar Rp7,8 triliun atau mencapai 81 , 31 % dari total kredit UMKM sedangkan sisanya diberikan oleh BPR.

Perkembangan dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun oleh perbankan Kepri tumbuh menguat menjadi sebesar Rp47,92 triliun atau 7,1 1% (yoy) dibandingan bulan sebelumnya sebesar 6,43% (yoy). Struktur dana perbankan didominasi oleh tabungan dengan pangsa mencapai 39,28%, diikuti oleh deposito yang mencapai 34,15% dan giro yang mencapai 26,57%.

Editor: Yudha