Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Izin Impor Gula Pasir akan Dikeluarkan Lagi
Oleh : Ocep/Dodo
Senin | 07-11-2011 | 15:32 WIB
Gula-1.gif Honda-Batam

Gula impor yang masuk ke Batam beberapa waktu lalu.

BATAM, batamtoday - Badan Pengusahaan (BP) Batam akan menerbitkan kembali izin pemasukan gula pasir impor ke daerah ini menyusul adanya ancaman kelangkaan stok pada akhir tahun.

Direktur Humas dan PTSA BP Batam Dwi Djoko Wiwoho mengatakan pihaknya berkemungkinan mengeluarkan lagi izin importasi gula pasir ke Kawasan Perdagangan Bebas Batam pada tahun ini.

"Kami akan keluarkan lagi izin impor sesuai dengan permintaan," ujarnya hari ini, Senin (7/11/2011).

Menurutnya, impor gula pasir akan dilakukan kembali jika pasokan gula lokal tidak mampu mencukupi kebutuhan masyarakat.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kota Batam Ahmad Hijazi mengungkapkan persediaan gula pasir di Kota Batam mengalami ancaman kelangkaan karena hingga kini belum ada pasokan gula impor dan lokal yang masuk ke kota ini.

Disperindag Batam, katanya, sudah mendata persediaan gula pasir di lapangan dan diketahui bahwa stok di masing-masing pemasok sudah habis sedangkan stok di sejumlah distributor tinggal 4-5 ton.

Karena itu dia mengkhawatirkan jika hingga pertengahan bulan depan tidak ada pasokan yang datang, maka Kota Batam akan mengalami kelangkaan gula pasir.

Mengingat sudah lima bulan terakhir tidak ada pasokan yang didatangkan oleh para pemasok, khususnya pemasukan gula impor, setelah mendatangkannyanya pada Juni 2011 lalu sebanyak 9.000 ton.

Disperindag Batam dalam waktu dekat akan melayangkan surat ke Badan Pengusahaan (BP) Kawasan FTZ Batam, Dewan Kawasan (DK) FTZ BBK dan Pemprov Kepri untuk meminta agar ketiga institusi tersebut menyikapi kondisi ini.

Sejalan dengan itu, Djoko juga mengatakan bahwa BP Batam akan menerbitkan lagi izin importasi gula pasir jika ada permintaan dari Disperindag.

BP Batam, jelasnya, akan memberikan izin impor gula pasir sebanyak jumlah kekurangan stok yang terjadi berdasarkan data dari Disperindag dan para pemasok.

Setelah memastikan jumlah pasokan gula impor yang dibutuhkan, maka BP Batam akan melelang pengadaannya kepada perusahaan-perusahaan importir.

Untuk diketahui, izin importasi gula pasir terakhir kali diterbitkan BP Batam kepada lima perusahaan di Kepri pada Juni 2011 untuk mendatangkan 9.000 ton gula impor.

Antara lain PT Putra Kepri Mandiri, PT Pro Kepri Berjaya, PT Tri Maco Sukses, PT Sahabat Karya Mandiri, PT Batam Harta Mandiri dan PT Pembangunan Kepri.

"Tetapi impor itu jadi solusi terakhir kalau memang pasokan gula lokal benar-benar tidak mencukupi kebutuhan," tandasnya.