Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Vitamin C dan Antibiotik Lebih Efektif Bunuh Sel Kanker
Oleh : Redaksi
Sabtu | 10-06-2017 | 14:26 WIB
kanker1.gif Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Sebuah penelitian baru mengungkap bahwa vitamin C dan antibiotik bisa 100 kali lebih efektif dalam membunuh sel kanker dibandingkan obat standar. Pemberian antibiotik yang diikuti oleh vitamin C secara efektif menghabisi bahan bakar sel kanker, yang mengakibatkan kematian mereka di laboratorium.

Vitamin C dan antibiotik yang diberikan, yang dikenal sebagai doksisiklin, relatif tidak beracun dan oleh karena itu dapat secara dramatis mengurangi efek samping dari perawatan yang ada.

"Ini adalah bukti lebih lanjut bahwa vitamin C dan senyawa non-toksik lainnya mungkin berperan dalam memerangi kanker,” ujar penulis studi Profesor Michael Lisanti dari Universitas Salford, sebagaimana dikutip Daily Mail Jumat 9 Juni 2017.

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa ini adalah agen yang menjanjikan untuk uji klinis, dan sebagai tambahan pada terapi yang lebih konvensional, untuk mencegah kambuhnya tumor, pengembangan penyakit lebih lanjut dan metastasis," tambahnya.

Peneliti dari Universitas Salford memberi sel kanker dosis dokoksiklin selama lebih dari tiga bulan. Mereka kemudian memberi sel tersebut vitamin C, yang membatasi sumber energinya hanya dengan glukosa.

Hal ini membuat sel tetap hidup, meski sangat lemah. Vitamin C melakukan ini dengan menghambat sebagian besar proses pembuatan energi sel. Para peneliti kemudian mengambil glukosa, mengakibatkan kelaparan pada sel.

Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Oncotarget ini mengungkap bahwa ketika vitamin C diberikan dengan doksisiklin, maka hasilnya hampir 100 kali lebih efektif daripada obat standar untuk membunuh sel kanker.

Ini didasarkan pada penelitian oleh Universitas Salford pada bulan Maret yang menemukan bahwa vitamin C sendiri bisa 10 kali lebih efektif dalam menghentikan pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan obat-obatan.

Sumber: Tempo.co
Editor: Yudha