Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BI Kepri Sediakan Uang Pecahan untuk Kebutuhan Ramadhan Rp 4 Triliun
Oleh : Roni Ginting
Kamis | 08-06-2017 | 12:38 WIB
Kepala-BI-Kepri-0121.gif Honda-Batam
Kepala BI Kepri, Gusti Raizal Eka Putra. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri (KPw BI Kepri) telah menyiapkan uang tunai baik uang pecahan kertas maupun logam dalam jumlah yang cukup untuk siap mememenuhi layani kebutuhan uang tunai masyarakat selama Ramadan dan jelang Idul Fitri 2017 sebesar Rp 4 triliun.

"Uang pecahan kertas dan logam sebesar Rp 4 triliun yang dapat diakses melalui pelayanan operasional bagi perbankan, kas keliling, dan kas titipan di Tanjungpinang, Tanjung Balai Karimun, dan Natuna," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Kepri, Gusti Raizal Eka Putra melalui rilis yang diterima BATAMTODAY.COM, Kamis (8/6/2017).

Ia menjelaskan, telah menjadi pola dari tahun ke tahun, bahwa menjelang ramadhan dan lebaran, kebutuhan masyarakat akan uang tunai Rupiah, semakin meningkat. KPw BI Kepri memproyeksikan kebutuhan uang perbankan tunai untuk kegiatan penarikan uang di BI selama Ramadhan dan jelang Idul Fitri 2017 akan mencapai Rp 2,060 triliun.

"Namun sebagai optimalisasi pelayanan kepada masyarakat melalui pelayanan operasioan kantor, kas keliling, dan kas titipan, Kantor perwakilan Bank Indonesia Prov. Kepri telah menyediakan uang Rupiah mencapai Rp 4 triliun," ujarnya.

Proyeksi penarikan uang rupiah oleh perbankan pada 2017 tersebut, meningkat signifikan mencapai sebesar 47 %, dibandingkan dengan realisasi penarikan Bank pada periode Ramadhandan Idul Fitri 2016 lalu, yang sebesar Rp 1,48 Triliun.

Beberapa faktor yang diperkirakan menjadi pendorong kenaikan tersebut antara lain bertepatan dengan peningkatan jumlah hari libur dibandingkan tahun lalu, musim liburan sekolah, pembayaran gaji ke-13/THR.

Sedangkan beberapa faktor lain seperti adalah keterlambatan pengesahan APBD, yang menyebabkan pengejaran realisasi APBD provinsi/kota/kabupaten dan APBN yang mulai dilaksanakan pada semakin digesa penyerapannya mulai triwulan II 2017. Pembukaan pengurusan Izin Peralihan Hak (IPH) secara online oleh BP Batam bagi pengembang perumahan mempercepat proses jual beli rumah, dan mulai terealisasinya beberapa proyek pemerintah pusat di wilayah Kepulauan Riau, serta gaji ke-13 yang mendorong masyarakat berperilaku lebih konsumtif.

"Kembali menggeliatnya sektor konstruksi khususnya perumahan, apartemen dan bangunan lainnya seiring dengan membaiknya proses perizinan," ujar Gusti.

Editor: Yudha