Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menantu Trump Usulkan Jalur Komunikasi Rahasia ke Rusia
Oleh : Redaksi
Sabtu | 27-05-2017 | 16:38 WIB
menantu-trump.gif Honda-Batam
Penasihat senior Presiden AS, Jared Kushner.(NICHOLAS KAMM / AFP)

BATAMTODAY.COM, Washington DC - Menantu Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner, dikabarkan membuat proposal kepada duta besar Rusia di Washington untuk merancang komunikasi anti-sadap langsung ke Kremlin di masa-masa pra-pelantikan.

Kabar mengejutkan ini dimuat harian The Washington Post pada Jumat (26/5/2017) malam.

Kushner, yang selain menantu adalah penasihat utama Trump, melangkah lebih jauh dengan mengusulkan agar fasilitas diplomatik Rusia di Amerika Serikat digunakan agar komunikasi tak terpantau.

Artikel yang dimuat The Washington Post ini menjadi kisah terbaru dalam rangkaian dugaan hubungan rahasia tim Donald Trump dnegan Rusia.

Badan-badan intelijen AS mengatakan, Rusia memang berusaha mengganggu pemilihan presiden tahun lalu dengan menginginkan kemenangan Trump.

The Washington Post mengatakan, proposal pembuatan saluran komunikasi rahasia itu dibuat pada tanggap 1 atau 2 Desember di Trump Tower, New York.

Fakta ini diperoleh berdasarkan pencegatan komunikasi Rusia yang sudah dievaluasi para pejabat Amerika Serikat.

Michael Flynn, yang menjadi penasihat keamanan Trump sebelum diberhentikan setelah 24 tahun bekerja, disebut berbohong soal pertemuannya dengan dubes Rusia.

Padahal, lanjut The Washington Post, Flynn juga ada dalam pertemuan di Trump Tower tersebut.

Duta besar Rusia di Washington DC, Sergei Kislyak sebenarnya sangat terkejut dengan ide membuat saluran komunikasi rahasia langsung ke Kremlin yang diajuka Kushner itu.

Kabar soal Jared Kushner ini adalah satu dari sederet masalah yang harus dihadapi Trump sekembalinya dari perjalanan dinasnya ke luar negeri.

Direktur FBI yang dipecat Trump, James Comey berjanji untuk memberikan kesaksian di hadapan Komite Intelijen Senat pekan depan.

Sejauh ini Gedung Putih belum memberikan tanggapan terhadap pemberitaan yang dimuat The Washington Post ini.

Sumber: AFP
Editor: Udin