Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Militer Filipina Pakai Helikopter Serbu, Hadapi Militan di Kota Marawi
Oleh : Redaksi
Kamis | 25-05-2017 | 19:26 WIB
helikopter-tempyr.gif Honda-Batam
Militer Filipina mengerahkan helikopter untuk (TED ALJIBE / AFP)

BATAMTODAY.COM, Manila - Tentara Filipina yang didukung sejumlah helikopter serbu dikerahkan untuk menghadapi puluhan anggota kelompok militan Maute yang menyerbu kota Marawai di wilayah selatan negeri itu.

Tank-tank angkatan darat dan prajurit memasuki kota Marawi setelah kelompok militan Maute menyerbu kota, membakar bangunan, menculik belasan orang, dan mengibarkan bendera ISIS.

Pada Kamis (25/5/2017), militer Filipina menghujani kota Marawi dalam upaya menaklukkan para penyerang yang menyandera sandera, dan dikabarkan sudah membunuh 11 orang warga sipil.

Pemerintah Filipina mengakui, sangat sulit mengakhiri krisis ini meski jumlah penyerang hanya tersisa 30-40 orang.

Kesulitan yang dihadapi tentara disebabkan anggota kelompok militan ini selalu berpindah dari satu rumah ke rumah lain. Mereka juga memasang bom rakitan di jalanan dan menyandera belasan orang.

"Kami menggunakan serangan udara terukur," kata juru bicara militer setempat Letnan Kolonel Jo-Ar Herrera kepada jurnalis.

Sebanyak 100 orang prajurit, termasuk pasukan khusus yang dilatih Amerika Serikat untuk merebut kembali wilayah dan bangunan yang dikuasai kelompok militan itu.

Sementara itu, ribuan warga kota mengungsi setelah baku tembak antara pasukan pemerintah dan kelompok militan masih terus berlangsung sejak Selasa (23/5/2017) yang didahului gagalnya penggerebekan tentara terhadap sarang kelompok itu.

Selama tiga hari pertempuran sebanyak lima orang tentara, dua polisi, dan 13 anggota kelompok militan tewas.

Herrera mengatakan, dua warga sipil juga tewas di dalam rumah sakit yang diduduki militan pada Selasa lalu.

Pihak militer kini masih menyelidiki kabar terbunuhnya sembilan warga sipil di sebuah pos penjagaan yang didirikan kelompok militan itu.

Sumber: Telegraph, AFP
Editor: Udin