Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Kronologis Tenggelamnya Sampan Ciau yang Dipakai 2 Karyawan Cargo Bandara Tanjungpinang
Oleh : Syajarul Rusydy
Kamis | 18-05-2017 | 19:38 WIB
cari-korban-tenggelang1.gif Honda-Batam
Masyarakat bersama pihak terkait lainnya sedang mencari, dengan mengunakan kapal White Sands Island (Foto: Syajarul Rusydy)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Sebelum sampan yang ditumpangi dua karyawan Cargo Bandara Raja Haji Fisabillah (RHF) Tanjungpinang, Ihsan dan Ari, dikabarkan terbalik, keduanya menyewa sampan itu untuk memancing di perairan Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Rabu (17/5/2017) sekitar pukul 12.00 WIB.

"Sebelumnya, mereka dari Tanjungpinang datang ke sini (Pelantar Teluk Bakau-red) siang hari, menyewa sampan untuk mancing di sekitaran perairan Teluk Bakau," beber salah seorang nelayan setempat, Sumandi (64), saat ditemui di Pelantar Nelayan, Teluk Bakau, Kamis (18/5/2017).

Beberapa jam kemudian, sambung Sumandi, sekitar pukul 16.00 WIB, cuaca tidak bagus (angin ribut), mereka pun menarik jangkar. Saat menarik jangkar itu, sepertinya mereka salah pijak, yang mengakibatkan sampan akhirnya terbalik.

"Ketika mereka mau narik jangkar, kayaknya mereka terpijak tali yang mengakibatkan sampan terbalik," kata Sumandi.

Setelah kapal terbalik, kata Sumandi, korban yang bernama Ari sempat berenang, hingga mencapai kelong Cacap. Sedangkan korban Ihsan menghilang seketika.

"Korban yang selamat ini berenang dia, sampai ke kelong Cacap. Kemudian dia melambaikan tangan sembari berteriak minta tolong. Nelayan yang melihat seketika itu langsung menolong dan membawa ke pelantar sini (Pelantar Nelayan-red)," tutur Sumandi.

Mengetahui rekannya Ihsan tidak ada, warga pun melaporkan kepada Bahabinkamtibmas Desa Teluk Bakau, bahwa ada korban tenggelam di perairan Teluk Bakau. Jaraknya sekitar 300 meter dari Pelantar Nelayan.

"Mengetahui ada yang tenggelam, RT kita langsung lapor ke pihak kepolisian dan tim Basarnas Tanjungpinang. Namun hingga saat ini pencarian belum juga berhasil menemukan korban," sebut Sumadin.

Sementara itu, Kapolsek Gunung Kijang, AKP Hendriyal kepada BATAMTODAY.COM membenarkan adanya laporan orang tenggelam saat mancing. Namun laporan tersebut hanya sebatas pemberitahuan, bukan tertulis.

"Benar adanya laporan orang tenggelam saat mancing di Pelantar Nelayan, namun laporannya masih sebatas lisan saja," beber Hendriya melalui sambunga telepon, Kamis (18/5/2017).

Sejauh ini, kata Hendriyal, anggotanya masih standby di TKP, guna membantu pencarian korban hilang bersama pihak terkait lainnya.

"Saya juga baru pulang dari sana (Plantar Nelayan-red) dan anggota kita masih terus standbay di sana bersama yang lainnya," kata Hendriyal.

Editor: Udin