Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

GPII Desak Aparat Tangkap Otak Penghadangan Fahri Hamzah di Manado
Oleh : Irawan
Minggu | 14-05-2017 | 09:00 WIB
fahri-dan-massa4.jpg Honda-Batam
Kiri: Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, Kanan: Massa yang menghadang kedatangan Fahri di Manado (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Aksi penghadangan oleh sekelompok orang terhadap Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah saat melakukan kunjungan kerjanya ke Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (13/5/2017) siang, jelas-jelas tindakan melawan hukum. Bahkan, aksi penghadangan dengan cara-cara ekstrimis tersebut jauh dari nilai Pancasila.

Demikian disampaikan Ketua Umum Gerakan Pemudan Islam Indonesia (GPII), Karman BM dalam siaran pers yang diterima wartawan, Minggu (14/5/2017).

Karman merasa kaget dengan berita seputar tindakan penghadangan sekelompok orang yang menyambut kedatangan Fahri Hamzah sevagai Wakil Ketua DPR RI tersebut. Padahal, selama ini sebagai wakil rakyat, Fahri lah yang paling vokal dan konsisten mengagregasi kepentingan rakyat selama ini

"Aksi mereka itu bisa mencabik-cabik persatuan di antara kita, dan menodai toleransi yang telah lama subur di tengah warga negara Indonesia," katanya.

Oleh larena itu, lanjut Karman, sebelum segala sesuatu merembet ke daerah lainnya, maka dengan ini GPP meminta supaya aparat penegak hukum, khususnya Polri untuk aegera menangkap dalang dan otak dibalik tindakan melawan hukum dan anti pancasila itu.

"Sebab, kalau tidak dilakukan segera, kami khawatir akan merembet ke aksi-aksi serupa di beberapa tempat," ucapnya.

Kepada semua pihak, dia mengimbau untuk menjaga kondisifitas suasana ditengah-tengah masyarakat, dan menghindari provokasi yang dapat memecah belah kohesifitas di antara warga negara.

"Untuk itu, kami dari GPII meminta semua pihak untuk sama-sama menjunjung tinggi hukum di atas segalanya. Hukum tidak boleh diintervenai oleh kepentingan politik apapun dan siapapun," pungkas Karman.

Diketahui, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah pada siang tadi, dihadang ribuan massa saat akan menghadiri undangan seminar kebangsaan oleh Ormas Keislaman di Sulut, didampingi Gubernur Sulut Olly Dondokambey. Bahan, situasinya sangat mengerikan, karena Manado yang dikenal Bumi Nyiur Melambai yang selama ini, ditambah dengan toleransi tinggi kini dinodai kelompok-kelompok itu.

Editor: Surya