Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Massa Jebol Pagar Kantor Gubernur Sulut, Fahri Hamzah Dievakuasi
Oleh : Redaksi
Sabtu | 13-05-2017 | 19:50 WIB
bentrok-polisi-dengan-pendemo-400x192.gif Honda-Batam
Polisi harus berhadapan dengan massa penolak kedatangan Fahri Hamzah di depan Kantor Gubernur Sulut, Sabtu (13/5/2017) (Kompas.com/Ronny Adolof Buol)

BATAMTODAY.COM, Manado - Fahri Hamzah dievakuasi melalui pintu belakang Kantor Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu (13/5/2017) sekitar pukul 16.20 Wita. Evakuasi dilakukan karena massa di bagian depan halaman kantor gubernur merangsek masuk.

Polisi harus melepas tembakan gas air mata untuk mengurai kerumunan massa. Mendapat tembakan gas air mata, massa membalas dengan lembaran batu. Beberapa polisi terkena lemparan.

Fahri terlihat dievakuasi dengan mobil polisi dan langsung melaju keluar lewat pintu belakang. Sebelumnya, Fahri menghadiri kegiatan di kantor Gubernur Sulut. Sejak pagi ribuan warga yang datang dari berbagai elemen masyarakat menggelar aksi di Bandara Sam Ratulangi.

Mereka berusaha mencegat agar Fahri tidak keluar dari ruangan VIP. Namun rombongan Fahri bisa lolos dari kerumunan massa dengan memilih jalan alternatif. Mendapat kabar itu, massa tersulut emosi dan menyerbu masuk hingga ke parkiran pesawat.

Pintu kaca ruang tunggu bandara pun ambruk dan hancur. Karena massa tidak menemukan Fahri di Bandara, mereka kemudian bergerak ke Kantor Gubernur.

Polisi berusaha menahan massa agar tidak masuk ke dalam halaman Kantor Gubernur. Bentrokan pun tak terhindarkan.


Sejumlah Elemen Masyarakat Tolak Kedatangan Fahri Hamzah

Elemen masyarakat di Manado mengelar aksi menolak kedatangan Fahri Hamzah, Sabtu (13/5/2017)(Kompas.com)

Sebelumnya, sejumlah elemen masyarakat mendatangi Bandara Sam Ratulangi Manado, Sabtu (13/5/2017). Mereka menolak kedatangan Fahri Hamzah yang dijadwalkan tiba sekitar pukul 10.20 Wita.

Penolakan kedatangan Wakil Ketua DPR RI tersebut mulai diserukan sejak Jumat (12/5) kemarin melalui media sosial.

Pagi ini, seruan tersebut ditindak lanjuti dengan mendatangi Bandara Sam Ratulangi. Beberapa kelompok menggelar aksi di halaman parkir Bandara. Sementara kelompok lainnya berkumpul di luar Bandara.

"Kami ada di sini bukan karena dibayar. Kedatangan kami di sini menolak kelompok atau pribadi yang berusaha memecah belah bangsa. Musuh kami bukan agama," ujar Wilson Frederik, salah satu orator.

Fahri Hamzah dianggap sebagai sosok yang sering mengumbar pernyataan yang memicu tindakan intoleran.

Elemen masyarakat yang menggelar aksi tersebut membawa spanduk dan pamflet yang berisikan berbagai seruan, di antaranya bertuliskan "Usir si mulut busuk Fahri". Gelar aksi tersebut dijaga ketat oleh aparat kepolisian.

Expand