Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sebuah Artikel Sebut Jokowi Keliru, Istana Surati South China Morning Post
Oleh : Redaksi
Sabtu | 06-05-2017 | 18:02 WIB
jokowi-400x192.gif Honda-Batam

Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Ibu Negara Iriana (dua kiri) saat menghadiri Asia World Expo Ground, Hongkong, Minggu (30/4/2017). Presiden menggelar kunjungan kerja di Hongkong pada 30 April hingga 1 Mei dalam rangka meningkatkan kerja sama ekonomi antar-kedua negara (AFP PHOTO / ANTHONY WALLACE)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Istana Kepresidenan mengirimkan surat keberatan kepada South China Morning Post. Surat ini menjawab kritik yang disampaikan kolumnis media itu, Van Der Kamp, kepada Presiden Joko Widodo.

"Menanggapi artikel Jake Van Der Kamp di South China Morning Post 1 Mei 2017, perlu kami jelaskan bahwa Presiden Joko Widodo mengutarakan angka perbandingan pertumbuhan ekonomi dalam konteks posisi Indonesia di antara negara-negara anggota G-20," kata Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Jumat (5/5/2017).

Bey mengatakan, pada saat Presiden berbicara tentang peringkat pertumbuhan ekonomi Indonesia, di layar sedang terpampang tayangan mengenai pertumbuhan ekonomi negara-negara G-20 yang menunjukkan Indonesia berada pada posisi ke-3 setelah India dan RRT.

Inilah konteks penjelasan Presiden kepada sekitar 5.000 warga Indonesia yang hadir di Asia World Expo, Hong Kong, 30 April 2017.

Namun, lanjut Bey, dalam artikelnya, Van Der Kamp menyatakan Presiden keliru karena peringkat Indonesia bukan ketiga, melainkan ke-13 di dunia. Ia menegaskan bahwa kritik Van Der Kamp ini justru yang keliru.

"Van Der Kamp tidak mengetahui latar belakang penjelasan Presiden dan kemungkinan besar tidak hadir di ruangan saat Presiden Joko Widodo menjelaskan tayangan itu. Van Der Kamp sudah mengambil kesimpulan yang sangat keliru tanpa memahami konteks pembicaraannya," ucap Bey.

"Kami telah mengirimkan penjelasan ini melalui surat elektronik kepada pihak South China Morning Post untuk segera dimuat," tambah dia.

Sumber: Kompas.com
Editor: Udin