Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BPJS Kesehatan Gelar Seminar Deteksi Dini Kanker untuk Kartini Tanjungpinang
Oleh : Habibie Khasim
Sabtu | 22-04-2017 | 17:14 WIB
Ka-Unit-BPJS-2242017-400x192.gif Honda-Batam

Kepala Unit Manajemen Kepesertaan, Pengendalian Mutu Pelayanan dan Penanganan Pengaduan Peserta BPJS Kesehatan, Evi (Foto: Habibie Khasim)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kota Tanjungpinang bersama Dinas Kesehatan Pengendalian Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, menggelar seminar dan deteksi dini kanker leher rahim, kanker payudara, pemeriksaan IVA, SADANIS dan pelayanan KB secara gratis di Puskesmas Batu 10, Sabtu (22/4/2017). 

Ini merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah dan BPJS terhadap masyarakat, agar dapat terdeteksi dini jika ada bibit kanker di dalam tubuh, khususnya untuk para "Kartini" di Tanjungpinang.

Kepala Unit Manajemen Kepesertaan, Pengendalian Mutu Pelayanan dan Penanganan Pengaduan Peserta BPJS Kesehatan, Evi mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu langkah BPJS dalam mewujudkan program prefentif dan promotif di seluruh Puskesmas se Indonesia.

"Acara ini serentak kita lakukan dalam gebyar peringatan hari Kartini 21 April," kata Evi disela kegiatan tersebut.

Kegiatan tersebut juga dilakukan untuk mengajak masyarakat agar lebih rajin memeriksakan kesehatan. BPJS Kesehatan juga menyarankan agar masyarakat, baik peserta JKN-KIS maupun tidak, agar rutin melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui rekam medis lebih dini.

"Harapannya, peserta JKN-KIS bisa tahu lebih awal kondisi kesehatannya. Karena akan terdetiksi lebih dini dan akan segera dilakukan tindakan medis pencegahan bila sudah diketahui," tuturnya.

Evi juga menambahkan, BPJS Kesehatan akan menjamin dan menanggung semua biaya perobatan kanker, baik kanker payudara maupun serviks peserta JKN-KIS sampai pasien sembuh.

Kepastian itu ditegaskan karena pemerintah telah menganggarkan 47 persen dari total anggaran kesehatan untuk pembiayaan kronis.

"Bayangkan, 47 persen dari total anggaran Kesehatan itu diberikan pada BPJS Kesehatan untuk pembiayan penyakit nasabah yang sudah kronis," terang Evi.

Editor: Udin