Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tetanggaku Idolaku...
Oleh : Habibie Khasim
Jum'at | 21-04-2017 | 08:36 WIB
Keluarga-Sakinah-Riono-400x192.gif Honda-Batam

Memasuki usia Sekda Kota Tanjungpinang yang ke-50 Tahun atau tepatnya jatuh pada 16 April lalu, sang istri tercinta Ersa Famella berharap, sesibuk apapun suaminya itu, tetaplah menjadi imam yang baik dan perhatian dengan keluarga (Foto: Habibie Khasim)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Cinta itu sulit ditebak, kadang bisa hadir tiba-tiba, kadang juga bisa hilang tiba-tiba, tidak memandang batas usia, juga tidak mengenal jarak dan waktu. 

Begitu juga dengan kisah cinta unik Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Drs Riono MSi dengan Ersa Famella SSos, yang saat ini menjadi teman hidupnya.

Berawal dari tetangga, lama-lama jadi idola. Riono merupakan sosok yang penuh rasa tanggung jawab dalam bekerja, penyabar, romantis, dan penuh humoris. Inilah yang membuat Ersa jatuh hati padanya.

Ersa juga gadis cantik yang menawan, ramah dan keibuan, membuat Riono maju terus pantang mundur untuk mendapatkan Ersa sebagai tambatan hatinya. Ersa Famella kadang dipanggil dengan nama Ersa, kadang dipanggil Mella.

Ia lebih sering dipanggil Ersa oleh teman-teman sekolahnya, sedangkan Mella merupakan panggilan namanya sejak kecil. Malah Riono sepertinya lebih akrab dengan sebutan Mella kepada mantan kekasihnya itu.

Kala itu, Ersa masih duduk dibangku kelas 2 SMP, sedangkan Riono sudah duduk di bangku kelas 3 SMA.

“Kami sejak dahulu sudah bertetangga, rumah Bapak di atas dan saya di bawah, sama-sama di Jalan Pramuka Lorong Sumatra, itu lah mula pertama saya melihatnya,” ujar Ersa memulai kisahnya dengan Riono.

Benih cinta itu muncul kala Ersa masih duduk dibangku kelas 2 SMP, sedangkan Riono sudah duduk di bangku kelas 3 SMA. Dan ternyata, sejak dahulu mereka sudah bertetangga. Rumah Riono di atas dan Elsa di bawah, sama-sama di Jalan Pramuka Lorong Sumatra (Foto: Habibie Khasim)

Setelah tamat dari SMA 2 Tanjungpinang, Riono melanjutkan studi ke Universitas Padjajaran Bandung. Dia pulang ke Tanjungpinang sekali dua tahun. Tiap libur semester memang pulang, namun pulangnya tidak tiap tahun ke Tanjungpinang.

"Kalau tahun ini pulang ke Tanjungpinang maka tahun depan ia pulang ke Jawa, ketemunya jarang,” kenang Ersa.

Mereka berdua kata Ersa, tidak mengenal pacaran. Kedua orangtuanya cukup keras dan tegas dalam mendidik anak. Ersa 8 bersaudara, 5 perempuan dan 3 laki-laki. Tidak ada yang berani keluar rumah kalau tidak ada keperluan, khususnya yang perempuan. Apalagi didekati atau mendekati laki-laki.

“Kalau yang mendekati saya sih banyak, tapi cuma di atas kertas, hahaha," kata Ersa sambil tertawa.

Biasanya kalau libur sekolah tiba, jika liburnya satu minggu maka satu minggu juga di rumah, tidak kemana-mana. Bahkan selama liburan, Ersa lebih banyak menghabiskan waktu dengan aktivitas wanita, mulai dari mengemas rumah, memasak, belajar menjahit dan menyulam dengan ibunya yang sudah dilakoninya sejak ia duduk di bangku SMP.

Begitulah cara orangtuanya mendidik putrinya. Di samping itu, Ersa juga hoby menggambar, gambar apa saja bisa dibuatnya, baik gambar bangunan, baju maupun gambar-gambar wanita yang ada di majalah.

Expand