Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rekrutment PTT Dibatalkan Dinkes, 600 Pelamar Mengaku Tertipu
Oleh : Charles/Dodo
Selasa | 25-10-2011 | 17:19 WIB
Demo_Fam_UMRAH_Masalah_PTT.JPG Honda-Batam

600 Pelamar PTT Mengaku Tertipu, FAM-UMRAH pertanyakan kredibilitas Aparatur Pemprov. Kepri

TANJUNGPINANG, batamtoday - Sebanyak 600 orang pelamar Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Dinas Kesehatan provinsi Kepri, mengaku kecewa dan merasa ditipu oleh panitia rekruitmen. Pasalnya, setelah rekrutment diumumkan dan sebanyak 600 pelamar memasukan lamaran, secara tiba-tiba Dinas Kesehatan Provinsi Kepri menyatakan membatalkan pelaksanaan rekrutmen, tanpa alasan dan dasar hukum yang jelas.

Pembatalan rekrutmen PTT di Dinas Kesehatan Provinsi Kepri itu dilakukan panitia atas nama Supartini melalui pemgumuman secara terbuka melalui media harian yang terbit di Tanjungpinang.

Sejumlah peserta yang mendaftar PTT menyatakan, pembatalan rekruitmen PTT ditengarai merupakan sebuah modus kejahatan yang dilakukan secara terorganisir, karena berdasarkan data yang diperoleh peserta pelamar, kendati dibatalkan, secara diam-diam, oknum pejabat di Provinsi Kepri ada juga yang menerima sejumlah peserta tersebut.

"Ini sangat ironis, dan merupakan sebuah modus kejahatan penipuaan publik dalam memuluskan KKN dalam penerimaan PTT, dengan membatalkan penerimaan, Namun memasukan sejumlah PTT secara diam-diam, dan kami memiliki data peserta PTT yang mendaftar ada yang diterima," kata salah seorang peserta yang namanya enggan dipublikasikan pada batamtoday.

Atas penipuan terhadap publik ini, sejumlah peserta seperti Ad, Iw, dan Ai mengancam akan menggugat dan melaporkan tindakan yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Kepri itu.

"Dengan dibatalkannya penerimaan PTT ini, jelas-jelas sebanyak 600 peserta yang sudah mendaftar merasa dirugikan, baik secara moril maupun materil," ujar Ad pada wartawan di Tanjungpinang.

Karena selain mengeluarkan dana untuk memenuhi kelengkapan berkas lamaran, sesuai dengan yang diumumkan, dari sisi waktu, 600 peserta juga merasa dirugikan selama dua hingga tiga hari yang menguras tenaga.

Sebagaimana diketahui, Dinas Kesehatan Provinsi Kepri melalui ketua Panitia Supartini, sebelumnya telah mengumumkan secara terbuka penerimaan PTT dengan sejumlah formasi yang diterima dalam pengumuman itu, adalah seperti tenaga medis, berupa dokter, bidan, perawat, lain sebagainya.

Namun tanpa alasan yang jelas, tiba-tiba beberapa hari kemudiaan, kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Tjejep Yudiana kembali membuat pengumuman pembatalan rekruitmen dengan alasan karena renyalahi Peraturan Gubernur (Pergub) tahun 2011.

Tjejep Yudiana, yang berusaha dikonfrimasi batamtoday, hingga berita ini diturunkan belum dapat memberikan tanggapan.

Sementara itu, Supartini membenrakan dibatalkanya seleksi penerimaan PTT dan sudah diumumkan secara terbuka melalaui media massa.

"Itu kan sudah diumumkan kemarin di koran, alasanya, karena memang bertentangan dengan peraturan gubernur 2011, yang menyatakan tidak adanya rekrutment PTT pada 2011 ini," jelas Supartini, yang saat dikonfirmasi batamtoday mengaku masih menghadiri sebuah acara.