Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Drama Penyekapan Anak di Batam

Rumahnya Dikepung Polisi, Inilah Permintaan Terakhir Atuk pada Anwar
Oleh : Romi Chandra
Kamis | 06-04-2017 | 18:02 WIB
garis-polisi1.gif Honda-Batam

100 meter dari lokasi penyekapan bocah dipasang Police Line. (Foto: Romi Chandra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Penyakapan yang dilakukan Atuk (52) terhadap anaknya sendiri, Maisa, merupakan keputusan akhir dirinya, dikarenakan masalah yang ia hadapi. Bahkan, ia sempat menelepon Anwar, rekannya, agar menghubungi Konsulat Singapura.

Diceritakan Anwar, sekitar pukul 12.00 WIB tadi, Atuk menghubunginya dan mengatakan agar Anwar memenuhi permintaan terakhirnya. "Kalau kamu memang teman baikku, tolong penuhi permintaan terakhirku. Rumahku sudah dikepung Polisi, tolong hubungi Konsulat Singapura," ungkap Anwar, menirukan ucapan Atuk pada dirinya, Kamis (6/4/2017).

Awalnya ia tidak yakin dengan permintaan itu. Namun Atuk tetap bersikeras, sehingga ia terpaksa menghubungi Konsulat Singapura agar datang ke kediamannya.

"Setelah menghubungi Konsulat, saya juga langsung datang ke rumahnya untuk memastikan. Ternyata memang Polisi sudah di lokasi," tambahnya.

Berita sebelumnya, berbagai upaya membujuk Atuk agar melepaskan anaknya masih belum berhasil dilakukan pihak Kepolisian. Bahkan Atuk terkesan memang berniat mengakiri hidupnya dengan anaknya itu. Kendati demikian, Polisi masih berupaya untuk menyelamatkan anaknya tersebut.

Pantauan di lokasi, Atuk masih berdim diri di dalam rumah yang juga dijadikannya indekos. Rumah itu saat ini hanya berisikan Atuk dengan anaknya. Sebab, polisi sudah mensterilkan lokasi tersebut.

Editor: Udin