Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hasil Sidak BPK FTZ Bintan, Sebagian Besar Gudang Distributor Rokok Sudah Kosong
Oleh : Harjo
Senin | 03-04-2017 | 16:38 WIB
BPK-FTZ-Bintan.gif Honda-Batam

Yurioskandar, Anggota II BPK-FTZ Bintan bidang pelayanan (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Dari hasil sidak yang dilakukan oleh Badan Pengusahaan Kawasan Free Trade Zone (BPK FTZ) Bintan, sebagian besar gudang distributor rokok khusus kawasan bebas di Bintan sudah kosong. Termasuk salah satunya roko merk S Super yang dipoduksi oleh PT Putra Maju Jaya di Sidoarjo yang saat disidak, gudang dalam kondisi kosong. 

Padahal, berdasarkan kuota yang dikeluarkan oleh BPK FTZ Bintan tahun 2016, kuota S Super merah sebanyak 1450 kardus dan S Super hijau sebanyak 300 kardus.

Yurioskandar, anggota II bidang pelayanan BKP-FTZ Bintan kepada BATAMTODAY.COM di ruang kerjanya, Senin (3/4/2017) mengatakan, sidak yang dilakukan oleh BPK-FTZ Bintan terhadap sejumlah gudang rokok milik distributor, memang sebagian sudah kosong dan hampir habis.

Kalau di pasaran, justru masih ada salah satu merk rokok yang semakin banyak beredar. Hal tersebut, menurutnya bukan kuota yang dikeluarkan oleh BPK-FTZ Bintan, karena untuk tahun 2017, BPK-FTZ Bintan memang belum mengeluarkan kuota rokok untuk khusus kawasan bebas untuk Bintan.

"Untuk kuota rokok FTZ atau non cukai tahun 2016, sebagian besar memang sudah kosong. Apabila ternyata rokok tersebut semakin banyak beredar, itu berarti bukan kuota tang dikeluarkan oleh BPK-Bintan," terangnya.

Dijelaskan, untuk kuota tahun 2017 sampai saat ini masih dilakukan pengkajian. Karena terkait kuota masih dilakukan perhitungan batas wajar, sesuai dengan aturan yang berlaku. Baik dari jumlah penduduk dan sisi lainnya. Sehingga saat dikeluarkan, kuota bisa dipertanggungjawabkan dari berbagai aspek.

"Kita masih melakukan kajian terkait kuota rokok FTZ. Agar ke depan dalam peredaran bisa lebih baik lagi. Karena apa pun alasannya, buah dari kebijakan akan berdampak terhadap BPK-FTZ Bintan," terangnya.

Editor: Udin