Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menteri PUPR Apresiasi REI Bangun Rumah MBR di Pulau Terpencil
Oleh : Nur Jali
Minggu | 02-04-2017 | 10:00 WIB
awe-basuki.jpg Honda-Batam

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basoeki Hadimoeljono (kanan), Bupati Lingga, Alias Wello (tengah), Ketua REI Kepri, Yasinul Arif (kiri) usai menyaksikan penandatanganan MoU pembangunan rumah bersubsidi bagi MBR Kabupaten Lingga di Garuda Wisnu Kencana, Jimbaran, Bali, Sabtu (1/4/2017).

BATAMTODAY.COM, Denpasar – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basoeki Hadimoeljono menyampaikan apresiasinya atas kerjasama Pemerintah Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri), Real Estat Indonesia (REI) dan Bank Tabungan Negara (BTN) dalam mewujudkan program pembangunan rumah bersubsidi, khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di wilayah perbatasan dan pulau – pulau terpencil.

 

Hal itu diungkapkan Basoeki saat menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pembangunan rumah bersubsidi antara Bupati Lingga, H. Alias Wello dengan Ketua REI Kepri, Yasinul Arif dan Kepala BTN Tanjungpinang, Toto Suharyanto di sela – sela acara perayaan HUT REI ke-45 di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Jimbaran, Badung, Bali, Sabtu (1/4/2017).

Acara penandatanganan MoU tersebut, juga disaksikan oleh Ketua Umum REI, Soelaeman Soemawinata, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sofyan Jalil, Direktur Utama BTN, Maryono, Mantan Menteri Perumahan Rakyat, Cosmas Batubara, Akbar Tanjung, Suharso Monoarfa, Mantan Menteri BUMN, Sugiharto, Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Andrinof Chaniago dan Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo.

“Terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas kerjasama yang terjalin antara Pemerintah Kabupaten Lingga, REI dan BTN. Kebetulan, BTN ini mempunyai produk kredit mikro yang memberi akses perbankan tidak hanya kepada orang yang bekerja secara formal, tapi juga kepada orang yang bekerja non formal untuk memiliki rumah layak huni,” ujar Basoeki.

Pada kesempatan itu, Basuki juga memuji keikutsertaan BNI dan BRI dalam program pembangunan rumah rakyat, khususnya MBR. Ia berjanji akan terus mendorong semua pihak, termasuk Pemerintah Daerah, Perbankan dan REI untuk mensukseskan program pembangunan sejuta rumah. “Ini untuk rakyat, jadi saya akan mendorong semuanya berdiri untuk rakyat,” katanya.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN, Sofyan Jalil yang ikut memberikan sambutan pada acara tersebut, mengingatkan agar REI terus melaporkan setiap permasalahan pertanahan yang dihadapinya di daerah. Ia tidak ingin program pembangunan rumah rakyat di daerah, terhambat oleh masalah birokrasi yang berbelit – belit.

“Beberapa hari yang lalu, saya dapat SMS dari pengurus REI di daerah yang mengeluhkan masalah urusan pertanahan terkait pembangunan perumahan. Saya senang, jika ada masalah terkait pertanahan laporkan ke saya untuk kita carikan jalan solusinya,” katanya.

Sementara itu, Bupati Lingga, Alias Wello mengungkapkan, program pembangunan rumah bersubsidi yang disepakati dalam MoU dengan REI dan BTN tersebut, diprioritaskan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang belum memiliki rumah, khususnya di tiga pulau utama, yakni Pulau Singkep, Lingga dan Sebangka yang berada di gugusan kepulauan Senayang. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat umum, juga bisa memiliki rumah bersubsidi melalui mekanisme perbankan.

“Kita semua tahu bagaimana sulitnya bagi ASN yang bertugas di pulau dan tak memiliki rumah tinggal. Mereka harus ngontrak dengan harga sewa yang cukup tinggi. Bagi yang tidak ingin ngontrak, mereka harus bolak – balik ke tempat kerja tiap hari dengan biaya transportasi laut yang tidak murah. Nah, ini kita carikan solusi melalui kerjasama dengan REI dan BTN. Saya minta dalam waktu satu bulan ke depan, perumahan di Pulau Sebangka sudah itu bisa mulai dibangun,” tegasnya.

Soal perizinan, mantan Ketua DPRD Lingga itu menjamin prosesnya akan dipermudah dan tak berbelit - belit. Ia mengaku sudah mengingatkan para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dipimpinnya untuk memberi pelayanan yang optimal terhadap kebutuhan masyarakat, khususnya dunia usaha.

"Saya pastikan prosesnya dipermudah dan tanpa biaya. Ini jaminan dari saya agar dunia usaha bergairah di Lingga. Jadi, jangan pernah ragukan komitmen saya untuk pelayanan perizinan," tegasnya.

Ia menguraikan betapa kayanya bumi yang berjuluk "Bunda Tanah Melayu" itu, namun miskin investasi. Bagaimana tidak, kabupaten yang berbatasan langsung dengan Pulau Batam dan hanya berjarak sekitar 225 kilometer dari Singapura itu, memiliki potensi sumberdaya alam yang melimpah, namun belum termanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.

"Kami punya 13 air terjun di Pulau Singkep dan Lingga yang mengalir sepanjang tahun, ada kandungan bahan tambang timah, bauksit, bijih besi, granit dan pasir yang cukup besar, ada lahan pertanian, peternakan yang cukup luas, ada 604 pulau yang indah untuk destinasi wisata dan punya lautan yang cukup luas. Sayangnya, potensi ini belum terjamah. Jadi, kalau pak Presiden Jokowi mendorong industri pengolahan di Kepri, saya pastikan Lingga siap berada pada garda terdepan," katanya.

Editor: Surya