BATAM, batamtoday - Pemerintah Kota Batam memerioritaskan pembangunan insfrastruktur pada 2012 termasuk drainase guna menekan frekuensi terjadinya banjir di daerah ini akibat curah hujan.

"Urusan wajib daerah menjaadi prioritas, seperti pendidikan dan kesehatan. Dan kebijakan yan tertunda di 2011 adalah infrastruktur, seperti Drainase," ujar Wali Kota Batam Ahmad Dahlan usai mengikuti rapat paripurna di DPRD Batam, hari ini, Senin (24/10/2011).

Dia mengatakan, pemerintah kota mengalami masalah dalam menekan frekuensi terjadinya banjir akibat curah hujan karena sejak awal Kota Batam belum memiliki masterplan secara keseluruhan.

Selain itu, kesulitan lain yang dialami oleh pemerintah kota adalah sudah dibangunnya beberapa perumahan, ruko dan rumah liar yang apabila dibangun drainase, maka bangunan-bangunan tersebut akan terkena.

Kemudian soal tingkat ketinggian (elevasi) tanah di Batam, juga menjadi alasan bagi pemerintah kota yang merasa kesulitan  menekan terjadinya banjir selama ini.

"Rendahnya elevasi tanah di Batam dibandingkan dengan air pasang maksimum. Apabila terjadi air pasang tinggi dan saat bersamaan turun hujan maka pasti akan terjadi genangan air dan ini juga terjadi di negara-negara lain di dunia, termasuk Singapura," jelas Dahlan.

Selain itu, Dahlan juga berdalih bahwa salah satu penyebab mudahnya terjadi banjir di Batam adalah karena faktor perubahan iklim.

"Mungkin salah satu dampak global warning dimana tanah turun sedikit, air naik sedikit dan es juga mencair," ujarnya.

Pembangunan Drainase tersebut menurutnya juga akan dibantu oleh pemerintah pusat dimana Wakil Menteri Pekerjaan Umum sudah berjanji akan membantu masalah banjir di Batam.

"Tapi secara parsial Pemko akan terus membangun drainase dan menjadi prioritas pada 2012," imbuhnya.

Kendati demikian, saat ditanya batamtoday soal dana, Dahlan mengatakan tidak mengetahui persis berapa anggaran yang diajukan oleh pemerintah kota untuk pembangunan insfrastruktur, termasuk drainase.