Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pecandu Game di Singapura Sangat Memprihatinkan
Oleh : Magid
Senin | 24-10-2011 | 11:26 WIB
pecandu.jpeg Honda-Batam

Pecandu Game Online Foto:batamtoday

SINGAPURA, batamtoday - Sebuah study yang dilakukan National Institute Education (NIE) menyatakan bahwa prosentase pemuda pecandu game di Singapura cukup tinggi, bahkan melebihi Amerika Serikat (AS). Angka yang tentu saja mengkhawatirkan, karena itu NIE mendesak pemerintah segera mengambil tindakan.

Dalam study yang dipublikasikan Today Online, Senin (24/10/2011), rata-rata pemuda Singapura menghabiskan lebih dari 20 jam per minggu untuk bermain game. Jumlah pemuda pecandu game di Singapura sendiri mencapai 3000 orang, dengan 10 persen diantara sudah mengalami gangguan psikologis diantara menjadi lebih obsesif.

"Satu diantara 10 anak diketahui menunjukan gejala obsesif atau patologis, dan video game menyebabkan gangguan yang signifikan dalam kehidupan mereka," tulis laporan NIE yang didukung Departemen Pendidikan Singapura (MOE).

Gamer patologis dapat menghabiskan dua kali lebih banyak waktunya untuk bermain game, rata-rata lebih dari 37 jam seminggu. Mereka lebih cenderung asosial dan lebih mudah bermusuhan, serta memiliki masalah kesehatan lebih seperti sakit pergelangan tangan.

"Negara lain dengan tingkat tinggi gamer obsesif termasuk China (14 persen), Korea Selatan (10,2 persen) dan Spanyol (9,9 persen),"kata studi tersebut.

NIE mensinyalir, maraknya pecandu game usia muda lebih didorong oleh mudahnya akses internet di Singapura. Hampir seluruh rumah di Singapura, dilengkapi dengan fasilitas broadband.

"Ini adalah dampak buruk dari perkembangan tehnologi, karena itu, perlu kiranya pemerintah membuat langkah-langkah perbaikan," demikian Study NIE menyimpulkan.