Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemko Tanjungpinang Disarankan Beri Pelatihan BT dan CLS untuk Masyarakat
Oleh : Habibie Khasim
Selasa | 21-03-2017 | 18:26 WIB
pelatihan.gif Honda-Batam

Koordinator pelatihan BT dan CLS, Anggi Sundaya sedang melakukan simulasi penanganan pasien (Foto: Habibie Khasim)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kecelakaan di jalan raya bukanlah hal yang tidak biasa di Tanjungpinang. Pasalnya dalam seminggu, 4-5 kali kecelakaan kendaraan bermotor terjadi. Hal ini tentu harus menjadi perhatian oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang, khususnya penanganan awal untuk korban kecelakaan. 

Sementara, yang melakukan penanganan awal tersebut jarang sekali petugas medis, melainkan masyarakat awam. Untuk itu lah mengapa Pemko Tanjungpinang disarankan mengadakan pelatihan Basic Trauma (BT) dan Cardiac Life Support (CLS) untuk masyarakat.

Dari hasil wawancara bersama tim Ambulance Gawat Darurat 118 Jakarta yang memberikan pelatihan tersebut kepada para perawat RSUD Tanjungpinang, memang penanganan awal untuk korban tabrakan parah, bukanlah hal yang sepele. Menurut koordinator pelatihan dari tim Ambulance Gawat Darurat 118, Anggi Sundaya, salah mengangkat korban saja, bisa membuat pasien kehilangan nyawa.

"Memang pelatihan ini juga sangat dibutuhkan bagi masyarakat awam. Karena perpanjangan tangan media pertama di tempat kejadian adalah masyarakat awam, jarang sekali tenaga medis. Sementara, jika terluka parah, itu tidak bisa ditangani dengan sembarangan, tapi penanganannya harus cepat, alangkah baiknya masyarakat juga mengetahui tentang penanganan dasar ini," tutur Anggi saat diwawancarai di RSUD Tanjungpinang, Selasa (21/3/2017).

Anggi mengatakan, hal ini sangat bermanfaat karena untuk menekan angka kematian korban kecelakaan.

"Masyarakat bisa diajarkan tentang bagaimana melakukan pacu jantung yang benar, menenangkan pasien yang mengalami trauma. Bahkan mengangkat korban dan meminta tolong juga ada cara yang benar," jelas Anggi.

Dalam dunia kesehatan, menurut Anggi, hal yang paling penting adalah adanya save comunity. Itu terdiri dari orang-orang awam yang berada di sekitar tempat kejadian.

"Kita hanya undangan, namun jika memang bisa, kita menyarankan pemerintah melakukan pelatihan ini kepada masyarakat. Atau perawat RSUD Tanjungpinang juga bisa menjadi pembimbing bagi masyarakat, khususnya masyarakat dilingkungan tempat mereka tinggal," tutur Anggi.

Editor: Udin