BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sekda Kepri, TS Arif Fadillah, membantah dirinya membeda-bedakan tinggi rendahnya titel dan pendidikan pejabat dari Karimun dengan sejumlah pejabat lain yang saat ini menjabat di Provinsi Kepri. Namun demikian, ia mengakui kalau pejabat di Provinsi Kepri memang masih perlu sekolah. 

"Saya tidak pernah membedakan dan mengatakan pejabat-pejabat dari Karimun lebih pintar atau unggul.  Saya hanya mendorong agar semua pejabat dan ASN di Kepri supaya sekolah," ujar TS.Arif Fadillah, ketika dikonfirmasi mengenai pernyataanya di salah satu media Online yang menjadi polemik dan perbincangan hangat ASN dan sejumlah masyarakat di Tanjungpinang.

"Memang ‎pejabat Pemprov Kepri saat ini banyak yang mau sekolah dan saat ini ada 13 orang pegawai di lingkungan pemerintah yang mengajukan melanjutkan pendidikan dari S1 ke S2 dan bahkan S3, ke sejumlah Perguruan Tinggi yang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi," ujarnya.

Terkait tanggapan masyarakat dengan statement dan pernyataanya itu, TS Arif Fadilah mengatakan, perlu diluruskan, sehingga tidak salah, Karena dirinya mau mendorong orang supaya sekolah.

"Alhamdulillah, kawan-kawan yang sudah mau sekolah, bagus. Yang belum agar hendaknya dapat sekolah dan kalau sekolah juga menggunakan duit pribadi lho," ujarnya.

‎Selain itu, Arif juga mengatakan, pejabat Kepri saat ini juga banyak yang pintar-pintar dan mengenai statementnya yang dikutip salah satu media di Karimun, dikatakan Arif hanya mau memojokan dirinya.

"Itu tulisan media itu aja, karena kalau nggak nulis seperti itu, beritanya nggak dibaca. Maka itu saya juga perlu meluruskan," ujarnya.

‎Saat ini, tambah mantan Sekda Karimun ini, Pemerintah Provinsi Kepri juga terus mendorong dan melanjutkan program sekolah bagi pejabat di luar tugas dinas sebagaimana yang sebelumnya  sudah dilaksanakan mantan Gubernur Kepri Almarhum HM.Sani. Sehingga bagi sejumlah aparatur yang sebelumnya tidak sempat melanjutkan pendidikan, saat ini pemerintah kembali mendorong.

"Dari data yang kami dapat dari BKD, saat ini sudah 13 orang pejabat dan ASN di Pemrov yang mengajukan melanjutkan sekolah, mengambil S2 dan bahkan S3 di Universitas yang memang kita ajak Kerja sama," ujarnya.

Mengenai persentase perbandingan pejabat di Provinsi Kepri yang menyandang gelar S2 dan S3, Arif Fadillah mengakui, sejumlah pejabat provinsi yang saat ini menyandang titel S2, Bukan hanya dari Karimun, tetapi banyak juga dari Tanjungpinang, Batam, Bintan serta daerah lainnya di Kepri.

"Banyak yang S2, Strata lulusan S2 nya juga sangat bagus, Dan saat ini bahkan ada 3 pejabat di Provinsi Kepri yang juga menyandang gelar S3," sebutnya.

Pemerintah Provinsi, tambah Arif, akan terus mendorong pejabat dan ASN-nya, untuk melanjutkan pendidikan dengan melakukan kerja sama dengan sejumlah Perguruan Tinggi di Indonesia. Bahkan, untuk melanjutkan pendidikan akademik itu, Pemerintah Provinsi Kepri bekerja sama dengan Perguruan Tinggi sudah melakukan test kompetensi akademik yang diikuti beberapa pejabat di Kepri.

Ke depan, tes yang sama juga akan dilanjutkan, sebagai seleksi yang dilakukan sebelum para ASN dan pejabat OPD di Kepri mengikuti pendidikan di masing-masing Perguruan Tinggi.

Mengenai produktivitas, pejabat di Kepri saat ini dibandingkan pejabat Karimun, TS.Arif Fadillah, mengatakan semuanya bagus, Namun demikian, menurutnya selain kualitas kompetensi juga harus ditambah dengan pendidikan.

"Dan hal itu tergantung dari masing-masing pejabatnya, Gubernur juga sebagai Bapak atau pemimpin, juga selalu mendorong agar seluruh Kepala OPD dan ASN Kepri, kembali melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 dan S3, kalau ada kesempatan," ujarnya.

Statemen Arif Fadilah Picu Kontroversi

Sebelumnya, melalui berita sebuah media online dengan judul, "Sekda Kepri: Pejabat Karimun Lebih Unggul, Pejabat Provinsi Kepri Rame-rame Disekolahkan Lagi", menjadi pro dan kontra serta perbincangan hangat di media sosial dan masyarakat di Kota Tanjungpinang.

Sejumlah masyarakat Tanjungpinang menilai, statemen Sekda Kepri TS.Arif Fadillah yang menyatakan SDM dan pejabat Karimun lebih unggul itu, justru kebalikannya, jika dilihat dari kinerja dan kemampuan Kepala OPD asal Karimun yang saat ini ditempatkan di Provinsi Kepri.

"Bagaimana dikatakan lebih unggul, Gubernur aja baca pidato di DPRD Kepri masih menyebut, "Sambutan Gubernur Provinsi Kepri, yang notabene, Gubernurnya adalah dia sendiri. Selain itu, juga sering lupa menyebut salam," ujar salah seorang warga Tanjungpinang, yang namanya enggan dipublikasikan.

Selain itu, warga ini juga meminta, hendakanya Gubernur dan Sekda sebagai pejabat utama di Provinsi Kepri, hendaknya tidak membuat masalah dan polemik baru. Karena situasi dan kondisi masyarakat Kepri juga saat ini sedang susah, akibat ekonomi dan investasi Kepri yang tak kunjung ada perbaikan. Sementara di sisi lain, Pemerintah tanpa segan menyatakan mendukung kenaikan TDL, Pas Pelabuhan dan lain sebagainya.

Editor: Udin