Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Anies dan Sandi Diseret ke Ranah Hukum
Oleh : Redaksi
Jum'at | 10-03-2017 | 14:50 WIB
anis.jpg Honda-Batam

Anies Baswedan hadir di Frankfurt Book Fair, salah satunya untuk meresmikan Museum Papua, Oktober 2015. (Foto : Facebook/Pulau Imaji)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi terkait dugaan penyelewengan uang negara pada proyek Frankfurt Book Fair 2015. Ketika festival buku internasional itu berlangsung, Anies menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Dugaan tersebut dilaporkan Direktur Government Against Corruption and Discrimination (GACD) Andar Situmorang. Ia menduga, Anies menyelewengkan dana setidaknya Rp146 miliar untuk pameran buku yang digelar pada 13-18 Oktober 2015. Ia menilai dana proyek yang disusun Anies berlebihan dan tak sesuai dengan skala pameran itu.

“Selama tiga hari acara pameran buku di Jerman biayanya Rp146 miliar. Bandingkan saat biaya Raja Arab ke Indonesia rombongannya 1.500 orang saja hanya Rp160 miliar,” ujar Andar kepada CNNIndonesia.com, Jumat (10/3).

Besarnya dana untuk pameran tersebut, menurut Andar, juga pernah dikritik DPR. Anies diduga tidak melibatkan Komisi X dalam pameran tersebut sebagai pihak yang berwenang di bidang pendidikan.

Selain pelaporan dugaan penyimpangan dana, Andar juga menuding Anies memiliki agenda gelap dengan menyusupkan buku berjudul Amba karangan Laksmi Pamuntjak dan Pulang karangan Leila S. Chudori dalam pameran tersebut.

Kedua buku tersebut dinilai Andar tak populer lantaran membahas tentang pembasmian PKI tahun 1965. “Dengan disusupi pameran kedua buku tersebut sangat merugikan seluruh rakyat Indonesia,” katanya.

Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah membenarkan laporan Andar terhadap Anies. Febri mengatakan, KPK akan mendalami laporan itu.

“Semua laporan yang masuk ke KPK pasti akan kami periksa. Hal ini penting untuk membuktikan ada atau tidak indikasi korupsi di situ,” ucapnya.

Pada pameran buku di Frankfurt 2015, Indonesia berstatus sebagai tamu kehormatan (guest of honour). Delegasi Indonesia ketika itu dipimpin salah satunya oleh Goenawan Mohamad yang menjabat chairman of organization committee.

Sementara itu Anies berkata, aktivitasnya jelang putaran kedua Pilkada DKI tidak akan terganggu dengan laporan tersebut. Menurutnya, ajang pemilihan kepala daerah memang kerap diiringi sejumlah upaya menjatuhkan kontestan tertentu.

"Kalau Pilkada, muncul laporan macam-macam. Lucu-lucuan saja, biar yang melaporkan saja yang menjelaskan," kata Anies di Masjid Al-Mugni, Jakarta, Jumat siang.

Anies mengatakan, jika dana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk Frankfurt Book Fair 2015 bermasalah, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pasti telah menemukan sejumlah indikasi.

"Kalau ada masalah, BPK seharusnya ada laporan dari kemarin. Kan yang mengaudit BPK. Kalau BPK tidak ada laporan, dari mana dugaannya?," ujarnya.

Sementara itu, seperti dilansir kriminalitas.com, pada Jumat (10/3/2017) Sandiaga Uno akan diperiksa penyidik Polsek Tanah Abang dalam kasus dugaan pencemaran nama baik dan fitnah. ‎Pelapornya adalah seorang wanita bernama Dini Indrawati Septiani.

Kasus tersebut terjadi di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat pada medio 2013 lalu. Belum jelas, kasus apa yang menjerat Sandi.

Sandiaga akan dipanggil sebagai saksi atas sebuah kasus tindak pidana pencemaran nama baik atau fitnah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 310 KUHP dan atau 311 KUHP.

“Kejadiannya di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan,” kata Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Asep Guntur Rahayu, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (9/3/2017).

Koordinator Tim Sukses Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Mohammad Taufik mengatakan, Sandi dipanggil sebagai saksi untuk kasus yang terjadi tahun 2013 lalu. “Di tahunnya kan 2013. Kasus tahun jebot," ujarnya.

Taufik juga mengaku tak paham, mengapa jagoannya yang tengah berada di peforma puncak tiba-tiba disangkutkan dengan kasus yang menurutnya tak jelas. "Iya gitu deh (terkesan diada-adain)," tutur politikus Gerindra ini.

Politikus Gerindra ini juga tak menjamin, Sandiaga Uno akan datang pada pemeriksaan yang berlangsung di Polsek Metro Tanah Abang ini. “Gak tahu saya (datang apa tidak),” tutup dia.

Sumber: CNN Indonesia dan kriminalitas.com
Editor: Dardani