Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pria Juga Bisa Depresi Saat Baru Menjadi Ayah
Oleh : Redaksi
Sabtu | 04-03-2017 | 13:14 WIB
ayahdanbayi1.gif Honda-Batam

Ilustrasi. (Foto: PublicDomainPictures/Pixabay)

BATAMTODAY.COM, Auckland - Banyak masyarakat tidak menyadarai jika pria dapat mengalami stres saat menjadi seorang ayah. Bahkan, stres itu dapat melanda ketika pasangannya baru saja melahirkan sang buah hati.

 

Para peneliti tidak hanya menyorot pada depresi yang dialami perempuan namun juga sudah menyasar pada pria. Mereka mulai melihat faktor apa saja yang menjadi gejalanya.

Pada tahun 2009 hingga 2010 penelitian telah dilakukan pada 3523 laki-laki yang rata-rata berusia 33 tahun di Selandia Baru. Mereka diwawancarai saat para istri sedang mengandung dan kembali diwawancarai sembilan bulan setelahnya ketika istri telah melahirkan.

Dari penelitian itu ditemukan 82 ayah atau 2,3 persen mengalami gejala depresi prenatal. Selain itu terdapat juga depresi posnatal yang ditemukan diantara 153 ayah atau 4,3 persen.

"Tingkat depresi ayah antenatal dan posnatal yang kami temukan sama dengan studi sebelumnya di negara-negara lain termasuk Amerika Serikat," ujar Lisa Underwood, seorang peneliti di Universitas Auckland di Selandia Baru.

Peneliti menemukan, gejala depresi itu berkaitan dengan faktor sosial dan hubungan yang tidak sehat. Hal itu ditemukan dengan menggunakan teknik screening singkat.

"Kurangnya screening singkat untuk ayah di Selandia Baru telah mencerminkan situasi internasional. maka itu kami berpesan supaya kehamilan dan periode posnatal itu menjadi peluang untuk mendiskusikan gejala depresi dan dukungan," tuturnya.

Tidak hanya itu, penelitian dari American Journal of Men Health tahun 2015 menyebutkan, sebesar 13,3 persen dari 622 ayah mengalami gejala depresi. Hubungan suami istri diketahui menjadi penentu untuk depresi yang menyerang pria.

Selain itu, kualitas tidur yang kurang juga menjadi penentu pria alami depresi.

"Depresi ayah mungkin memiliki dampak langsung dan tidak langsung pada anak, namun penting untuk mengenali dan mengobati gejala tersebut," ujar Deborah da Costa, Professor dari McGill University.

Ayah yang depresi akan berdampak buruk pada anak terutama anak laki-laki. Bukan saja pada anak yang telah lahir, namun berdampak juga bagi anak saat masih dalam kandungan.

Alkohol dan rokok disebut-sebut akan semakin meningkat dikonsumsi. Hal itulah yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin juga bagi sang ibu. Selain itu, hubungan suami istri pun akan terisolasi dan merambat hingga ke hal remeh temeh lainnya.

Solusi yang dapat dilakukan supaya seorang ayah tidak depresi adalah, mereka harus mendapatkan dukungan saat mengalami masa sulit. Mereka juga tidak boleh merokok selama istri sedang mengandung.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha